Ronggo.id – Warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dikagetkan dengan adanya sesorang pria paruh baya yang tiba-tiba meninggal di jalan desa setempat, Senin, (08/09/2020).
Diketahui pria tersebut bernama Mad Isa (56), warga Dusun Jarum, Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding. Meninggalnya pria tersebut diketahui oleh warga, tergeletak disisi jalan poros penghubung antara Kecamatan Merakurak dengan Kecamatan Grabagan.
Saksi mata Sukarsih (60), menceritakan bahwa, awalnya korban yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba berhenti di sisi jalan tepat didepan rumahnya. Tak berselang lama, pria itu duduk bersandar disebuah tumpukan kayu bakar. “awalnya dia duduk, kemudian berbaring di bawah pohon asam itu,” ungkap Sukarsih
Warga penasaran dengan mencoba menghampiri korban yang saat itu masih dalam kondisi tergeletak dipinggir jalan. Dengan kaget, warga kemudian meminta tolong kepada warga lainnya, untuk menghubungi perangkat desa setempat, karena korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
“kami semua takut, karena sebelumnya tidak mengetahui nama dan alamat korban. Apalagi saat ini musimnya seperti ini, sehingga tadi ada warga yang menghubungi kepala desa sini,” ujarnya.
Setelah kepala desa dan perangkat setempat sampai dilokasi, baru ada warga yang berani mengambil dompet yang berisikan KTP itu. Setelah terungkap identitasnya, kepala desa setempat kemudian menghubungi kepala desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, untuk berkoodinasi dengan pihak keluarga, serta menghubungi pihak kepolisian Polsek Semanding. Warga lalu menutupi jenazah itu dengan kain seadanya.
Iswati (34), anak kandung korban yang datang bersama suaminya langsung histeris melihat ayahnya sudah terbujur kaku beralaskan tanah dengan penutup kain dari ujung kepala hingga kaki dan masih berada dipinggir jalan tersebut.
Ditempat yang sama, Sakiyun (47) yang merupakan kerabat sekaligus Ketua Rukun Tetangga (RT) Desa Prunggahan Kulon, atau dilingkungan tempat tinggal korban ini mengungkapkan, jika korban (Mad Isa,Red) memang memiliki riwayat penyakit sesak nafas yang dideritanya sudah bertahun-tahun.
“Mungkin dia merasa lelah, sehingga istirahat disini. Tapi ternyata meninggal,” terang Haji Sakiyun.
Ia menjelaskan jika korban sebelumnya pergi kerumah anaknya yang tinggal di Kelurahan Perbon, Kecamatan/Kabupaten Tuban, dan berniat pulang kerumahnya. Namun, dilokasi kejadian, korban ditemukan warga sudah tergeletak dan meninggal dipinggir jalan.
“Tadi saya dikabari kepala desa saya, lalu saya kesini. Namun, Pak Mad ditemukan warga sudah tergeletak dipinggir jalan,” paparnya.
Petugas kepolisian yang datang kelokasi langsung berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk dilakukan pemeriksaan medis, agar dapat diketahui penyebab kematian korban. Namun pihak keluarga menolak dilakukan tindakan dan membuat surat pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa korban benar-benar memiliki riwayat penyakit menahun.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Semanding, Polres Tuban, Iptu Haryono membenarkan bahwa ada orang meninggal mendadak dipinggir jalan Desa Jadi ini. Sedangakan penyebab kematian korban sementara diduga karena mengidap penyakit asma menahun.
“Kejadian orang meninggal mendadak ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIb, dan ditemukan warga sudah tergeletak dipinggir jalan,” jelas Iptu Haryono.
Karena pihak keluarga tidak menghendaki jika korban dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, sehingga diminta membuat surat pernyataan penolakan dilakukan tindakan medis secara tertulis dan bermaterai. Kemudian jenazah diserahkan kepada keluarga korban.
“Meski kami sudah menghimbau, karena saat ini dalam masa pandemi, tapi pihak keluarga tetap menolak korban dilakukan tindakan medis karena akan segera dimakamkan, sehingga kami meminta surat pernyataan secara tertulis kepada keluarganya,” pungkasnya.
Petugas Polsek kemudian melakukan koordinasi dengan tim Gugus Tugas Kecamatan Semanding. Setelah diperbolehkan untuk dibawa pulang, warga kemudian berbondong-bondong mengangkat keranda dan membawa jenazah kerumah duka untuk segera dikebumikan.