, (.id) – Hujan yang mengguyur akhir-akhir ini sering menyebabkan di beberapa kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan . Meski baru dibangun saluran drainase, namun warga justru menyoroti proyek tersebut sebagai penyebab utama meluapnya air sungai ke badan jalan hingga di pemukiman warga.

Sebelumnya sekitar akhir November 2024 lalu, empat desa di yakni Desa Padasan, Desa Temayang, Desa Jarorejo dan Desa Margomulyo juga sudah dilanda banjir akibat saluran drainase yang baru dibangun itu tak dapat menampung banyaknya debit air di wilayah tersebut.

Salah satu warga Desa Margomulyo, Harianto (40) mengatakan, pembangun drainase yang baru baru ini selesai menurutnya kurang menyeluruh dan kurang terencana. Menurutnya, pembangunan seperti itu justru malah dapat menyebabkan saluran drainase tersebut buntu dan tak dapat mengalirkan air secara maksimal.

“Ya benar memang ada pembangunan saluran air itu, cuma kurang menyeluruh, kurang terencana. Soalnya ada yang sudah ada yang belum itu bisa buntu (tersumbat),” terang Harianto saat dikonfirmasi di rumahnya saat banjir pada Minggu (15/12/2024) malam.

Herianto berharap kedepannya jika ada proyek serupa, masyarakat dapat dilibatkan untuk memetakan lokasi yang perlu diperbaiki sehingga pembangunan tersebut dapat lebih efisien dalam mengalirkan air sehingga tidak menggenang dan menyebabkan banjir.

“Untuk perbaikan saluran air itu melibatkan masyarakat lah yang perlu diperbaiki yang mana atau harus semuanya, biar tidak setengah-setengah. Ini ada yang setengah dikeruk setengah tidak sehingga buntu,” ujarnya.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Harianto, Kardi (43) saat diwawancara mengomentari dengan pedas terkait dengan pembangunan saluran drainase tersebut. Ia bahkan tak ragu menyebut pembangunan tersebut bukannya mengatasi permasalahan yang ada tetapi malah membuat semakin parah.

“Rusak pak, rusak ajur wis, ngene jarene mbangun malah ajur,” ujar Kardi.

Sementara itu, Haqqi (31) yang juga merupakan warga setempat mengatakan kejadian banjir yang melanda wilayah tersebut bukan hanya pada tahun ini, tetapi di wilayah tersebut sering terjadi banjir yang hingga kini masih belum ada solusinya.

“Padahal kemarin sudah dibangun drainase baru mas, sama sungainya juga diperlebar tapi kok masih banjir saja,” katanya.

Sementara itu, saat hendak di konfirmasi tim di gedung Pemerintah Kabupaten () Tuban pada Senin (16/12/2024) sekitar pukul 10.30 wib, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (-PRKP) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi enggan memberikan komentar dan langsung meninggalkan awak media.

“Ndak mas, udah mau berangkat ini,” tolak Agung sambil melambaikan tangannya kepada sejumlah wartawan yang hendak meminta wawancara. (Hus/Jun).