TUBAN, (Ronggo.id) – Di penghujung tahun 2024 perkembangan ekonomi Kabupaten Tuban terlihat cukup signifikan ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya hal itu dibuktikan dengan dibukanya pusat perbelanjaan modern Keraton pada Minggu (15/12/2024), dan adanya groundbreaking pembangunan mall pertama di Tuban bernama Citimall, Rabu (18/12/2024) pagi tadi.
Hadirnya pusat perbelanjaan yang terbilang cukup megah di kawasan pusat kota ini, dikhawatirkan akan berdampak terhadap aktivitas pasar tradisional yang letaknya tak jauh dari pusat perdagangan modern tersebut. Sentra perbelanjaan baru ini ditengarai akan mengancam nasib pedagang di pasar tradisional.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban, Dr Budi Wiyana, mengatakan, kehadiran pusat-pusat perbelanjaan ini selain dapat membawa angin positif bagi perekonomian daerah, juga akan menimbulkan dampak negatif seperti persaingan usaha dengan pedagang di pasar tradisional.
“Menyangkut persaingan ini kita sampaikan, mungkin ada segmen-segmen tertentu. Jadi kita hindari mereka masuk di segmen-segmen kecil,” tambah Budi Wiyana saat dikonfirmasi di Pendapa Kridho Manunggal Tuban, Rabu (18/12/2024).
Menurut Budi, mall-mall besar tersebut hanya menang fasilitas, untuk harga barang-barang yang diperjualbelikan akan berbeda jauh dengan pasar tradisional. Hal itulah yang memunculkan segmen-segmen lain. Meski begitu pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait, untuk berkoordinasi agar dampak negatif tersebut dapat dinetralisir.
“Cuma mungkin nanti kita tetap akan batasi jumlahnya, tetap kita sesuaikan dengan kelayakan dan pertimbangan-pertimbangan lain,” ujarnya.
Mantan Kepala Bappeda Tuban itu menambahkan, kehadiran pusat-pusat perbelanjaan baru ini juga dapat menjadi pundi-pundi pendapatan daerah baru. Hal tersebut nantinya bisa digunakan untuk pembangunan, memunculkan lowongan kerja, dan sekaligus menyerap tenaga kerja baru di Kabupaten Tuban. (Hus/Tgb)