TUBAN, (Ronggo.id) – Musim hujan baru saja melanda wilayah Kabupaten Tuban beberapa bulan terakhir, sementara pembangunan di Bumi Ronggolawe juga terus berjalan, meski telah memasuki masa berakhirnya Tahun Anggaran 2024.
Meski Tuban digenjot dengan program pembangunan, tidak sedikit proyek yang disinyalir dilakukan secara asal-asalan. Termasuk adanya pengaspalan di jalan poros Desa Margorejo dan Desa Brangkal, Kecamatan Parangan. Pasalnya, aspal yang baru dikerjakan tersebut terkelupas akibat diterjang banjir pada Minggu (15/12) lalu.
Proyek pengaspalan jalan penghubung antar desa tersebut baru saja membuat masyarakat bangga dengan kinerja Pemkab Tuban melalui program pembangunan infrastruktur yang digagas oleh Bupati, Aditya Halindra Faridzky, namun keceriaan itu seketika berubah menjadi kekecewaan.
Seperti halnya yang disampaikan oleh salah seorang warga asal Dusun Ketong, Desa Margorejo, Kecamatan Parengan ini. Menurutnya, ruas jalan jalan yang menghubungkan kedua desa tersebut baru selesai digarap dua hari yang lalu. Namun setelah diterjang banjir, pengaspalan tersebut justru mengelupas kembali.
“Baru dua hari kemarin di aspal mas, kenapa mengaspalnya harus pas deres-deresnya hujan gitu lho, kok gak dari kemarin-kemarin ngaspalnya,” terang warga setempat saat dikonfirmasi pada Selasa (17/12/2024) dan meminta namanya tidak disebutkan.
Ia menyampaikan bahwa sesaat setelah jalan tersebut baru selesai dikerjakan memang terlihat mulus, tetapi setelah adanya terjangan banjir sehari aspal tersebut justru terlihat seperti terkelupas dan seolah dikerjakan asal jadi. Dari pantauan tim Ronggo.id di lokasi, aspal yang terkelupas tersebut nampak layaknya karpet yang dapat digulung.
Menanggapi adanya kejadian tersebut, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, Suratmin, saat dikonfirmasi pihaknya irit bicara. Ia mengatakan kejadian tersebut merupakan sebuah bencana yang seharusnya dicarikan solusi terbaiknya dan bukan hanya menyalahkan salah satu pihak.
“Namanya juga bencana, kita harus ikut andil untuk dapat solusi terbaik, bukan hanya menyalahkan. Masalah banjir ini kongkrit dari hulu sampai hilir,” terang politisi asal partai golkar tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPR-PRKP), Agung Supriyadi lagi-lagi enggan menjawab saat dikonfirmasi melalui pesan singkat. Ia juga tak dapat ditemui saat hendak dikonfirmasi terkait masalah tersebut.
Dihimpun dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Tuban, proyek pemeliharaan berkala ruas jalan poros desa yang menghubungkan Desa Margorejo dan Desa Brangkal tersebut digarap oleh CV Udan Mas dengan nilai pagu proyek sebesar Rp. 685.000.000 rupiah. Adapun proyek tersebut baru terselesaikan sehari sebelum banjir melanda wilayah tersebut pada Sabtu (14/12) kemarin. (Hus/Tgb).