TUBAN, (Ronggo.id) – Akhir-akhir ini wilayah Kabupaten Tuban dilanda cuaca ekstrim seperti hujan lebat, disertai angin kencang, dan puting beliung. Kondisi tersebut menimpa hampir seluruh wilayah kecamatan di Bumi Ranggalawe.
Tuban berpotensi terdampak cuaca buruk hingga bulan Februari 2025 mendatang. Bencana tersebut berbeda-beda tergantung topografi wilayah masing-masing.
Kepala stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padama, mengatakan cuaca ekstrim yang melanda kota yang juga sering disebut Kota Seribu Goa ini, karena efek dari La Nina lemah yang melanda seluruh wilayah Indonesia.
“Adanya La Nina lemah tersebut meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Indonesia,” terang Zem Irianto Padama, Jumat (27/12/2024).
Tak hanya itu, fenomena cuaca ekstrim belakangan disebabkan aktifnya sistem gangguan tropis di Samudra Hindia di sebelah barat daya Sumatra. Di tambah dengan aktifnya gelombang atmosfer, memicu tumbuhnya awan hujan di Pulau Jawa, termasuk Jawa Timur.
“Hal tersebut menyebabkan belokan dan perlambatan kecepatan angin sepanjang wilayah Jawa, dampaknya dapat menyebabkan hujan dengan intensitas yang sedang hingga lebat,” tambahnya.
Pada bagian lain, pria kelahiran Papua itu menyatakan, terkait jenis bencana yang terjadi di setiap wilayah kecamatan, dipengaruhi topografi wilayah. Secara geografis 20 kecamatan di Tuban beragam.
“Jenis bencananya berbeda-beda, Mas,” kata Zem.
Untuk daerah dekat dengan kali Kening dapat terjadi banjir, di daerah pesisir rawan bencana akibat gelombang tinggi. Sementara untuk wilayah perbukitan, kerawanan bencananya berupa tanah longsor.
BMKG Tuban memprediksi kondisi gelombang laut hingga akhir Desember 2024 diperkirakan tetap aman. Ketinggian ombak berkisar antara 0,3 meter hingga 1,1 meter. (Hus/Tgb)