TUBAN, (Ronggo.id) – Tak usah bingung kalau sedang berada di Kabupaten Tuban saat Bulan Ramadan, karena di Kota Wali ini, selain punya kekayaan alam yang luar biasa juga banyak menu masakan yang sayang untuk dilewatkan.
Termasuk kuliner garang asem ayam khas Tuban, karena pedas gurihnya mantap dan cocok buat menu buka puasa.
Garang asem merupakan menu tradisional yang sudah terkenal sejak jaman dahulu, yang tersebar di wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Makanan yang kaya akan vitamin C ini berbahan baku potongan berbagai sayuran, belimbing wuluh, tomat, asam jawa, bawang merah dan putih, irisan cabai serta campuran bahan lainnya.
Namun yang menjadikan beda ialah, garang asem ayam khas Tuban ini disajikan dengan dibungkus daun pisang, sehingga menciptakan aroma yang begitu menggoda.
Masakan yang berasa segar dan lezat, karena memadukan rasa pedas, gurih dan asam ini bisa ditemukan salah satunya di warung yang ada di Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Makanan ini sebenarnya banyak juga ditemui di daerah lain. Namun di Tuban, garang asemnya memang agak berbeda cita rasanya. Sebab, garang asem khas Tuban ini dimasak dengan kuah santan dengan bumbu rempah tradisional.
Kuliner ini merupakan salah satu masakan tradisional yang menggunakan bahan daging ayam kemudian dibungkus dengan menggunakan selembar daun pisang ketika sedang dimasak.
Pecinta kuliner garang asem tak hanya warga lokal Tuban saja, melainkan juga dari luar daerah, seperti Surabaya, Gresik, Lamongan serta Bojonegoro.
Salah satu pengunjung asal Lamongan, Hasan mengatakan, jika dirinya baru kali pertama menikmati kuliner garang asem dengan daging ayam yang dibungkus daun pisang ini. Aromanya sangat kental dan rasanya juga segar.
“Kalau biasanya, garang asem itu pakai ikan laut atau ikan air tawar. Karena penasaran dengan adanya garang asem ayam, jadi kita berkunjung kesini sambil ngabuburit lah bareng keluarga,” ujar Hasan.
Di lokasi ini, garang asem ayam juga dimakan dengan nasi putih atau nasi jagung yang dibungkus menggunakan daun jati. Apalagi warung ini, (rumah makan Bale Rasa, Red), juga menawarkan suasana joglo khas Jawa, sehingga menambah rasa nyaman dan kian nikmat saat bersantap makanan.
“Ini suasananya serasa kembali ke kampung jaman dulu. Selain makanannya yang enak, tempatnya juga bikin makin betah disini,” terangnya.
Ditempat yang sama, karyawan Rumah Makan Bale Rasa, Septiani menjelaskan, jika sajian pada menu garang asem ini memang dibuat berbeda dari biasanya dengan menggunakan daging ayam.
Terlebih rasanya juga lebih menonjolkan kuah asam dari tomat dan blimbing wuluh serta cabai dibalut dengan daun pisang, sehingga memiliki citarasa yang khas.
“Kami memang ingin mencoba hal yang baru, yaitu membalut garang asem dengan daun pisang yang dikukus, sehingga menciptakan daging ayam yang empuk dan kuahnya segar,” katanya.
Sementara itu, pemilik Rumah Makan, Andik Sutikno menjelaskan, konsep Bale Rasa merupakan perpaduan dari Jawa klasik dan modern. Yang menjadi ikon adalah bangunan joglo, yang menandakan sebagai tempat makan tradisional.
“Alhamdulillah, baru awal bulan puasa ini sudah banyak yang memilih untuk berbuka bersama disini,” pungkasnya. (Ibn/Jun).