TUBAN, (Ronggo.id) – Buntut arogansi polisi hingga aksi dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh kader perempuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tuban saat menggelar aksi demo di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban berujung kembalinya puluhan Alumni dan Kader PMII geruduk Polres Tuban.
Sebelumnya, arogansi anggota Polres Tuban dalam mengamankan aksi demo penyerahan Raport Merah Bupati Tuban mengakibatkan sejumlah kader PMII mengalami luka akibat terkena pukulan dan tendangan oleh polisi hingga tersungkur, bahkan salah seorang pendemo perempuan mengaku mendapatkan pelecehan seksual.
Untuk itu, Alumni dan Kader PMII di menggeruduk Mapolres Tuban untuk menuntut pertanggungjawaban kepada Kapolres atas tindakan arogansi anggotanya tersebut.
Para Alumni dan Kader PMII yang meluruk Mapolres bukan disambut oleh Kapolres Tuban, AKBP Suryono, namun diwakilkan kepada Wakapolres, Kompol Palma Fitria Pahlevi, Kabag Ops, Kompol Sugimat, Kasat Sabhara, AKP Chakim Amrullah dan Kasat Intelkam, IPTU Fahru Rozikin. Para pejuang aspirasi itu diterima di gedung Serba Guna Mapolres untuk audensi.
Atas insiden yang berlangsung Rabu (16/08/2023) kemarin itu, mereka meminta Kapolres Tuban agar memeriksa dan menghukum seberat beratnya terhadap anggotanya yang melakukan tindakan represif. Bahkan ada juga yang melakukan tindakan pelecehan seksual kepada masa mendemo perempuan.