, (Ronggo.id) – Ketua menilai bahwa Airlangga Assesment Center (AAC) Universitas Airlangga () tidak profesional menyusul amburadulnya proses koreksi ujian perangkat serentak di yang diselenggarakan pada Rabu (9/8/2023) lalu.

Dikatakan Miyadi, kendala teknis berupa mesin error hingga salah mengcopy nilai soal praktik komputer yang akan dijumlahkan dengan nilai 5 materi soal tulis menandakan bahwa pihak assesment kurang cermat.

“Artinya kecermatan dalam mengoperasikan sarana dan prasarana tidak akuntable. Intinya AAC belum sesiap seperti ekspektasi kita bersama, sehingga proses di lapangan banyak ditemukan kendala,” kata Miyadi, Selasa (15/8/2023).

Atas kondisi ini, politisi senior yang juga Ketua DPC Tuban itu merekomendasikan agar kedepannya tidak lagi menggandeng AAC Unair sebagai pihak ketiga penyedia naskah di Tuban.

“Rekomendasi saya tidak perlu diulang untuk tahun berikutnya. Kita cari lembaga yang lebih kredibel, akuntable dan bisa dipercaya,” tegasnya.