, () – Bagi masyarakat yang hendak mudik dan melalui di patut waspada dan tetap berhati-hati saat melintas. Pasalnya, terdapat beberapa titik yang berpotensi menghambat laju kendaraan alias kerap mengalami kemacetan, termasuk adanya pasar tumpah yang ada di wilayah Tambakboyo.

Sejumlah aktivitas yang ada di pasar tumpah yang berada di pesisir jalur Nasional tersebut, seperti banyaknya kendaraan yang parkir di bahu jalan serta angkutan umum yang berhenti secara sembarangan justru memicu kemacetan panjang. Termasuk banyaknya lalu lalang masyarakat yang membuat arus lalu lintas terkesan semrawut.

Kasat Lantas , AKP Kadek Aditya Yasa Putra mengatakan, dalam mengantisipasi adanya titik-titik rawan kemacetan menjelang mudik lebaran, termasuk dampak dari adanya pasar tumpah, pihaknya telah mensiagakan sekitar 300 personel untuk diletakkan di pos-pos yang telah disediakan.

“Kami mensiagakan personel dari Satlantas dan juga Polres untuk siaga satu. Sementara pelaksanaanya kami siapkan selama lebaran ini,” ungkap AKP Kadek Aditya Yasa Putra, Senin (17/4/2023).

Perwira kelahiran Pulau Dewata ini menjelaskan, petugas keamanan sendiri telah membangun empat pos yang disebar dibeberapa titik yang menjadi rawan. Diantaranya di Alun-alun Tuban, perbatasan Kecamatan Bancar, Palang dan Widang.

“Kepada para pemudik, sebaiknya harus menyiapkan diri, baik dari fisik maupun mental, termasuk mengecek kesehatan kendaraan sebelum perjalanan,” terangnya.

Ia menegaskan, bahwa pada tidak ada peralihan arus lalu lintas selama momen mudik lebaran tahun 2023 ini. Akan tetapi, apabila dimungkinkan, peralihan arus lalulintas akan menjadi opsi kedua.

“Jika dimungkinkan, peralihan arus akan menjadi opsi kedua kami,” ujarnya.

Dilain sisi, salah seorang warga, Maskun mengungkapkan, jika mendekati lebaran, pasar Tambakboyo selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat. Banyaknya aktivitas warga yang lalu lalang juga berdampak pada padatnya arus lalulintas, termasuk ramainya para pemudik, mengingat jalur Pantura Tuban merupakan jalur lintas dari Jawa Tengah ke Jawa Timur begitu sebaliknya.

“Mulai jam setengah delapan pagi, pasar sudah mulai rame. Apalagi kalau sudah mendekati hari raya malah semakin ramai. Termasuk banyak kendaraan orang mudik. Sampai-sampai kadang banyak warga dan pedagang yang takut saat akan menyeberang, sehingga Kami bantu seberangin,” katanya.

Padatnya arus lalu lintas juga sempat membuat masyarakat merasa resah dan takut saat akan menyeberang. Meski begitu, tidak terlihat ada petugas dari kepolisian yang membantu mengatur jalannya arus lalulintas.

“Sepertinya sudah menjadi tradisi kalau menjelang lebaran pasti pasar ini menjadi ramai. Termasuk . Sering juga membantu orang-orang menyeberang, karena kendaraan besar-besar dan juga bikin macet, sehingga membuat orang takut,” pungkasnya. (Ibn/Jun).