TUBAN, (Ronggo.id) – Warga Desa Tambakboyo, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban harus rela setiap hari menghirup aroma tidak sedap dari sampah limbah Pasar Desa Tambakboyo setempat. Tak jarang, masyarakat sekitar juga memungut sampah plastik yang berserakan akibat tertiup angin menuju pemukiman dan pekarangan rumah warga.
Meski sudah seringkali dikeluhkan masyarakat akibat lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pasar desa juga berdempetan dengan pemukiman warga ke Pemerintah Desa setempat, namun keresahan warga tersebut hingga saat ini tak kunjung direalisasikan dan dinilai belum segera dilakukan tindakan.
Roy Aris Sandi (32), warga yang bermukim lingkungan sekitar TPA pasar Dusun Karang Tawang, Desa Tambakboyo, mengaku, jika selain bau busuk dari aroma sampah, dirinya juga kerap memungut sampah plastik yang berterbangan hingga masuk ke pemukiman warga.
“Kalau siang hari sih kurang begitu bau, tapi kalau sore hingga malam hari bau busuk begitu menyengat disekitar lingkungan kampung. Apalagi kalau angin kencang, sampah berterbangan keluar TPA,” ungkap Roy Aris Sandi kepada Ronggo.id, Rabu (28/8/2022).
Warga lingkungan Dusun Karang Tawang telah seringkali mengadukan hal itu kepada Pemdes Tambakboyo, akan tetapi hingga saat ini belum ada tindakan berarti.
Kendati Pemdes setempat juga sudah membangun dan memiliki TPA lain yang lokasinya lebih jauh dari pemukiman warga, pihak pasar maupun pemerintah setempat masih saja membuang limbah pasar ke TPA lama yang berdampingan dengan rumah warga.
“Dulu sudah pernah di Musdeskan oleh Kepala Desa bersama seluruh perwakilan RT soal pembuangan sampah pasar ke TPA baru. Tapi sampai sekarang, petugas masih buang sampah ke TPA yang dekat dengan rumah warga,” jelasnya.
Menanggapi keluhan warganya, Kepala Desa Tambakboyo, Lilik Koestijono mengaku, bahwa perihal Sistem Pengelolaan Sampah (SPS) sudah disepakati bersama dengan masyarakat dan perwakilan RT di masing-masing wilayah.
“Desa sudah menindaklanjuti dengan membuat dan menyiapkan TPA baru yang jaraknya lebih jauh dari pemukiman warga,” ungkap Kades saat dikonfirmasi terpisah melalui saluran aplikasi pesan singkat.
Ia menjelaskan alasannya yang hingga saat ini belum menggunakan TPA baru meski lahan telah disiapkan, diantaranya ialah belum adanya alat pembakar sampah dan akses jalan yang belum bisa dimaksimalkan atau belum mampu dilalui kendaraan pengangkut sampah.
Kades yang telah menjabat 3 periode ini juga mengaku, jika aktivitas pembuangan sampah sementara telah disosialisasikan kepada masyarakat melalui perangkat desa. Sedangkan TPA baru akan difungsikan setelah perbaikan jalan selesai.
“Kami sangat maklum terhadap keluhan warga dan kami mohon kepada masyarakat untuk sedikit bersabar. InsyaAllah dalam satu dua bulan, maksimal sampai akhir tahun permintaan warga terkait sampah akan segera direalisasikan dengan memfungsikan TPA yang baru di bangun,” jelasnya.
Apabila sampah dari pasar desa dipaksakan untuk dibuang di TPA yang baru, lanjut Lilik sapaan akrab Kades Tambakboyo, dikhawatirkan akan banyak terjadi tumpukan sampah diluar pagar yang menyebabkan kekumuhan yang justru terlihat jorok dan tidak enak dipandang mata.
“Kami juga khawatir jika sampah nantinya di buang asal-asalan, termasuk didepan pintu TPA justru akan menimbulkan kekumuhan dan malah memunculkan permasalahan baru kepada masyarakat,” pungkasnya. (Said/Jun).