TUBAN, () – Kasus penganiayaan yang tengah viral di grup media sosial Facebook kini sudah ditangani oleh . Aksi tersebut diduga dilatarbelakangi oleh pelaku yang tidak terima anggota keluarganya akan dilecehkan korban, Jumat (6/9/2024).

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander menjelaskan, jika peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di wilayah hutan Jatigembol yang berlokasi di Desa Tileng, Kecamatan Montong pada Selasa (3/9) sekitar pukul 14.00 Wib lalu.

“Peristiwa penganiayaan itu terjadi di hutan jati perbatasan dan Kecamatan Montong,” ujar AKP Dimas Robin Alexander kepada Ronggo.id.

Aksi penganiayaan tersebut bermula ketika FF (korban penganiayaan), warga Desa Tegalrejo, Kecamatan merakurak minum bersama L, yang merupakan suami R (korban dugaan percobaan pemerkosaan,Red). Warga desa setempat.

L yang mengetahui istrinya dilecehkan oleh FF tersebut seketika langsung pulang ke rumah orang tuanya, di Desa Jadi, dan mengadukan hal tersebut kepada bapaknya berinisial KS.

“Awalnya mereka minum bersama. Karena mungkin kebanyakan minum, sehingga FF mendatangi rumah istri L untuk meminta air kelapa muda. Melihat R yang sedang sendiri di rumah, hasrat FF mungkin tidak tertahankan dan mencoba melakukan pelecehan,” kata perwira lulusan Akademi Polisi (Akpol) 2016 ini.

Berdasarkan keterangan korban, meski telah terjadi kontak fisik antara FF dan R, namun karena R sedang datang bulan, sehingga aksi tersebut tidak jadi dilangsungkan. Mengalami tindak kekerasan, R kemudian mengadukan perbuatan FF kepada suaminya L. Mendengar kabar tersebut, KS langsung tersulut emosi.

“Besoknya korban FF ini dijemput L untuk diajak minum es bersama. Bukannya mengarah ke warung, FF malah di ajak menuju sebuah ladang. Setelah itu terjadilah KS langsung memukul dan menendang FF sebagaimana seperti yang berada di video yang sedang beredar tersebut,” jelas AKP Dimas.

Setelah viral video aksi penganiayaan yang menimpa FF, keluarganya pun tidak terima dan melaporkan KS ke Polres Tuban. Sementara R juga diminta oleh keluarga KS untuk melaporkan dugaan pelecehan kepada pihak berwajib.

“Sementara laporan yang sudah masuk hanya berasal dari korban FF dan kami belum mendapatkan laporan dari KS. Tetapi FF sendiri juga telah mengakui tindakan pelecehan tersebut,” terangnya.

Hingga berita ini diterbitkan, petugas dari masih melakukan pendalaman. Sementara informasi mengenai kasus tersebut akan disampaikan lebih lanjut setelah proses penyelidikan selesai. (Hus/Jun).