– Setelah berjam-jam memblokade jalur Pantura Surabaya-Semarang, ribuan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Tuban akhirnya membuka blokir jalan, tepatnya simpang empat Pelabuhan Khusus Semen Indonesia, di , Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban

Hal ini menyusul kedatangan Ketua FSPMI Tuban, Duraji usai melakukan mediasi bersama pihak perusahaan PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) yang dinilai telah menggantung nasib 400 karyawan tanpa kejelasan kontrak kerja dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tuban di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Ketua FSPMI Tuban, Duraji mengajak semua buruh yang semula memblokade untuk menuju ke Lapangan Desa Karangasem, Kecamatan Jenu untuk mendengarkan hasil mediasi bersama legislatif, ekskutif, dan PT Swabina Gatra.

Gesernya lebih dari seribu buruh tersebut, setelah Duraji mendapatkan saran dari Wakapolres Tuban, Kompol Priyono supaya menyampaikan hasil mediasi di situasi yang lebih tenang dan tidak emosional.

“Kabar baik dari mediasi sejak pukul 09.00 WIB adalah semua buruh besok bisa kembali bekerja di IKSG. Dari tiga tuntutan salah satunya sudah ada titik temu,” ujar Duraji kepada .id, Rabu (12/1/2022).

Dari 311 buruh yang terdampak pengalihan vendor IKSG, 298 bisa bekerja lagi mulai tanggal 13 Januari 2022. Untuk yang 13 buruh sementara belum bisa bekerja, karena kontraknya dengan vendor lama selama empat bulan tidak terlaporkan ke IKSG. Penandatanganan kontrak kerja dapat dimulai sampai maksimal pukul 20.00 WIB.

“Kami sudah mediasi sebanyak enam kali dan yang terakhir disepakati dengan beberapa catatan,” imbuhnya.

Duraji juga menambahkan, jika ke depannya ditemukan pelanggaran-pelanggaran maka akan dilakukan kajian ulang istirahat bergilir Swabina Gatra. Untuk uang makan dan tunjangan masih tetap dengan sebelumnya yakni Rp10.500 per hari dan Rp50.000 per bulan.

Para buruh saat akan membubarkan barisan blokade jalan (kiri), dan Kasat Lantas , AKP Arum Inambala yang melaporkan arus lalu lintas telah normal (kanan)

Sementara itu, berdasarkan dari laporan Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Arum Inambala, bahwa aksi blokade jalan yang dilakukan oleh buruh sudah bisa dimediasi, sehingga arus lalu lintas di simpang empat Pelabuhan Khusus (Pelsus) Semen Indonesia dan Jalur Pantura Surabaya-Semarang, Desa Socorejo sudah bisa dilalui.

“Saat ini arus lalu lintas sudah aman, tidak ada blokade dan bisa dilalui. Kendaraan dari arah timur ke barat dan sebaliknya, atau dari Surabaya menuju Semarang dan sebaliknya sudah bisa melaju,” tutupnya.

Sebatas diketahui, aksi blokade jalur pantura Surabaya-Semarang sekitar 4 jam 30 menit, atau mulai pukul 09.00 Wib hingga 13.00 Wib ini imbas dari ketidak jelasan nasib ratusan buruh PT IKSG dan PT Swabina Gatra. Namun pada pukul 13.45 Wib, jalan sudah bisa dilalui, meski hanya satu lajur dan dilakukan secara bergantian.

Selanjutnya, para buruh pada pukul 15.00 Wib membubarkan diri. Sehingga arus lalu lintas kembali normal.

Adapun dalam aksi unjuk rasa ini, aparat kepolisian Polres Tuban menerjunkan 500 personil. Masing-masing terdiri dari 300 polisi dari Tuban, 100 polisi dari Polres Bojonegoro dan Lamongan, serta dibantu 100 Brimob dari Polda Jawa Timur.