– Belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa Jembatan Glendeng, di Simo, , Kabupaten Tuban di tutup total pada Sabtu (21/05) sekitar pukul 10.30 Wib.

Akibatnya, sejumlah warga dari menuju ke Tuban terpaksa putar arah.Lebih mengejutkan lagi, sejumlah siswa yang hendak pulang dari sekolah harus bersusah payah mengangkat sepeda untuk dapat melewati portal penutupan yang telah terpasang di tengah jalan.

Pantauan di lokasi, sejumlah petugas dari dan , Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan, serta Satlantas memasang bener bertuliskan penutupan jembatan tepat di simpang empat Desa Simo serta memasang portal yang terbuat dari semen beton, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, termasuk sepeda.

Penutup jembatan penghubung antara Kabupaten Tuban dan Bojonegoro yang dinilai tidak ada sosialisasi terlebih dahulu itu, membuat sejumlah warga yang melintas dari Bojonegoro menuju Tuban dan terlanjur masuk ke jembatan terpaksa putar arah.

Seperti yang dialami oleh Faida, siswi asal Kecamatan Soko, dirinya terpaksa mengangkat sepedanya saat hendak pulang dari menimba ilmu di Kabupaten Bojonegoro. Beruntung, banyak masyarakat yang sudi membantu mengangkat sepedanya agar dapat melewati portal tersebut.

“Saya . Biasanya lewat jembatan sini, tadi ya belum ditutup, ternyata sekarang sudah ditutup total,” ungkapnya saat ditemui Ronggo.id.

Tidak hanya Faida, Kasbianto, warga asal Kecamatan Kapas juga harus putar arah. Pasalnya, dirinya bersama istri sedari berkunjung ke keluarganya di Kecamatan Soko tidak mengetahui jika Jembatan Glendeng bakal ditutup total.

“Tadi dari rumah keluarga di Soko, mau pulang ke Kapas. Tidak tahunya jembatan sudah ditutup. Ya mau bagaimana lagi, terpaksa lewat Jembatan Kanor-Rengel,” ucapnya.

Ia juga berharap agar Jembatan Glendeng ini segera dilakukan perbaikan. Sebab, jembatan tersebut merupakan salah satu akses tercepat dari Bojonegoro menuju Tuban dan sebaliknya. Termasuk akses yang menjadi tumpuan perekonomian masyarakat.

“Semoga jembatan ini segera diperbaiki, agar segera berfungsi seperti semula dan dilalui masyarakat,” pintanya.

Sementara itu, Kepala , Agung Supriyadi mengungkap bahwa, Jembatan Glendeng resmi ditutup total baik untuk roda dua dan roda empat. Termasuk sepeda serta pejalan kaki.

“Penutupan ini tidak serta merta langsung mendadak, tapi sudah melalui kajian yang cukup lama. Kekhawatiran kami kalau sampai terjadi sibling atau roboh yang justru memakan korban jiwa, karena kemiringan jembatan ini sudah mencapai sekitar 30 centimeter,” jelas Agung.

Ia juga meminta maaf kepada masyarakat baik dari Kabupaten Tuban maupun Bojonegoro atas penutupan yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

“Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat atas ketidaknyamanannya. Karena demi keamanan dan kenyamanan masyarakat, kami terpaksa melakukan penutupan total,” pungkasnya. (Ags/Jun).