, (.id) – Menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan, para pedagang menyelenggarakan tradisi , Selasa (21/3/2023).

Kegiatan diawali dengan cara mengarak gunungan apem mengelilingi pasar sembari diiringi hadrah dan lantunan sholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Ketua paguyuban pedagang pasar tradisional kota Bojonegoro Warsito menyampaikan, kegiatan yang bertajuk ‘Megengan Mapak Ramadhan ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sekaligus untuk melestarikan warisan leluhur.

Kegiatan yang diinisiasi oleh para pedagang ini juga bertujuan untuk menyatukan kembali semangat dalam mempertahankan pasar yang sudah ditempati secara turun-temurun untuk mencari rezeki.

“Selain wujud syukur, sekaligus mengirim doa kepada para pendahulu, para pejuang kemerdekaan, dan yang paling utama mengingat kembali tentang sejarah serta para pendiri Pasar Kota Bojonegoro saat membangun pasar ini dengan penuh perjuangan,” tutur Warsito.

Diungkap Warsito, pasar yang ia tempati ini sebagai salah satu tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu perkembangan . Oleh sebab itu ia berharap eksistensinya tetap dijaga.

“Para pedagang berharap kepada Bojonegoro, agar pasar ini dibangun, bukannya di pindah,” ungkapnya.

Zaeani, pedagang lain menjelaskan, jika Kirab Gunungan Apem ini memiliki filosofi yang mendalam. Simbol apem difilosofikan dari kata Afwan yang artinya meminta maaf atau ampunan.

“Bahwa kita sebagai sesama manusia harus saling memaafkan, terlebih sesama muslim,” bebernya.

Adanya kegiatan ini, ujar Zaeni, menunjukan bahwa para pedagang masih solid untuk tetap mempertahankan eksistensi Pasar Tradisional Kota Bojonegoro yang sudah berdiri sejak dahulu kala.

“Semoga para pejabat terketuk hatinya. Yang diinginkan pedagang bahwa pasar tradisional ini harus tetap berdiri, tanpa dipindahkan,” tandasnya. (Ags/Jun).