, (Ronggo.id) – Rig dan alat berat milik Drilling Service Indonesia (PDSI) mulai dimoving menuju kawasan Rahayu, , Kabupaten Tuban. Hal ini menandakan bahwa aktivitas pemboran Sumur Mudi-10ST2 dan Mudi-27 akan segera dimulai.

Humas Pertamina Hulu Energi Tuban East Java () Zona 11 Regional 4 Eksplorasi dan Produksi Cepu (), Sub Holding Upstream, Ulin Najah mengungkapkan, sebelumnya berbagai tahapan, baik sosialisasi, koordinasi dan perijinan dengan stakholder terkait telah selesai dilakukan.

“Kemudian mulai kemarin kita laksanakan mobilisasi rig PDSI dari lokasi Kolibri 001 ke Pad A Desa Rahayu,” ungkap Ulin Najah, Kamis (12/1/2023).

Dalam proses pemindahan alat berat dan rig PDSI, kata Ulin Najah, melibatkan pihak pengamanan, seperti TNI, , serta masyarakat sekitar jalur mobilisasi. Termasuk menempatkan flagman di lokasi yang dinilai rawan, dan juga berkoordinasi dengan untuk mengantisipasi kabel putus.

“Seandainya ada kerusakan yang tidak terduga, diharapkan dapat segera dibenahi dalam waktu singkat,” katanya.

Sementara, Senior Engineering Drilling Zona 11 Regional 4 PHE TEJ, Dhony Afriyanto menyebut, jalur mobilisasi  diawali dari Kolibri KOL 001 di Desa Bondol, Kecamatan Ngambon, Kabupaten lalu moving ke Pad A Lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

“Check pointnya di SPBU Pekuwon Rengel untuk dilakukan inspeksi untuk memastikan bahwa kendaraan pengangkut alat berat dan rig yang akan masuk ke area kerja Pad A kondisinya benar-benar fit,” ucapnya.

Doni Afriyanto menjelaskan, jenis rig yang dimobilisasi adalah rig PDSI 40.3 yang berkapasitas 1.500 HP yang diperkirakan mampu melakukan pemboran hingga 15.000 feet.

Sementara, untuk target pemboran Sumur Mudi-10ST2 kedalamanya 8.800 feet atau 2.800 meter, kemudian untuk Sumur Mudi-27 target kedalamnya 9.500 feet atau sekitar 2.800 meter.

“Pemilihan rig tergantung target kedalaman, jadi untuk pemboran Sumur Mudi-10ST2 dan Mudi-27 yang cocok yaitu rig kapasitas 15.00 HP,” tandasnya. (Ags/Jun).