, ( – Ikatan Motor (IMI) Pengurus Kabupaten (Pengkab) Bojonegoro masa bakti 2023 – 2027 berkomitmen mencetak atlet berprestasi di bidang otomotif. Hal ini disampaikan Andri Hermawan usai dilantik untuk menahkodai IMI Pengkab Bojonegoro.

Pengukuhan perdana IMI Pengkab Bojonegoro berlangsung di GoFun Entertainment Complex, jalan Veteran 20 Bojonegoro, Sabtu (04/03/2023).

Hadir dalam agenda tersebut, Wakil Budi Irawanto, perwakilan Forkopimda, KONI, jajaran IMI Pengprov Jatim, jajaran IMI Bojonegoro, Forum Komunikasi Bojonegoro (FKOB), serta 135 klub/komunitas pecinta motor roda 2 maupun roda 4.

Andri Hermawan mengatakan, IMI Bojonegoro berkomitmen menggali bibit-bibit atlet otomotif baru yang ada di Bojonegoro yang selama ini belum terbina.

Menurutnya, banyak klub yang ingin bergabung dengan IMI, akan tetapi terkendala berbagai hal, seperti belum punya akta pendirian, AD/ART maupun susunan kepengurusan.

“Maka dari itu kami akan membimbing dan merangkul, agar mereka dapat mendaftar menjadi keanggotaan IMI,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Harian IMI Pengprov Jatim, Joni Purnomo mengatakan, terbentuknya IMI Pengkab Bojonegoro diharapkan dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi klub yang ada di Bumi Angling Dharma ini.

“Mudah-mudahan terbentuknya IMI dapat meningkatkan prestasi, karena memang Bojonegoro ini gudangnya atlet otomotif. Serta mengurangi kegiatan balap liar,” katanya.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto menyampaikan rasa syukur atas terbentuknya IMI di Bojonegoro. Setelah ini, KONI diharapkan memberikan support. Sebab, selama ini para atlit dari keanggotaan IMI belum mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten, meskipun mereka telah mengharumkan nama baik .

“Saya berharap, KONI memberikan support atau sumbangsih kepada para atlet lokal, seperti piagam penghargaan,” ucapnya.

Wabup yang juga menjabat sebagai Indonesian Off Road Federation (IOF) Bojonegoro itu mengungkapkan, jika banyak pemilik kendaraan roda 2 maupun 4 ingin bernaung dibawah IMI. Tetapi masih mengalami kesulitan untuk bergabung.

“Di Bojonegoro ini banyak klub, banyak atlet, namun tak banyak yang tergabung dalam anggota IMI. Baru 2 klub yang resmi menjadi anggota IMI,” ungkapnya.

Wabup menegaskan, bahwa setiap even yang diadakan oleh klub harus mendapatkan rekomendasi dari IMI, jika tidak ada rekomendasi dari IMI, pihak kepolisian tidak mungkin mengeluarkan ijin untuk penyelenggaraan even tersebut.

“Semoga dengan adanya IMI Pengkab Bojonegoro dapat memfasilitasi klub yang kesulitan mendaftar Ke IMI,” tandasnya. (Ags/Jun).