TUBAN (Ronggo.id) – Imbas dari penutupan Jembatan Glendeng yang berada di Simo, Kecamatan Soko, membuat masyarakat atau pengguna jalan terpaksa mencari jalur alternatif lain, baik melalui penyeberangan perahu tradisional maupun jalur pemukiman warga.

Efek trauma akan musibah perahu penyeberangan yang pernah karam membuat masyarakat tidak sedikit yang tetap menempuh jalur darat untuk sampai di tempat tujuan, dari ke maupun sebaliknya, yakni jalan poros Desa Simo ke Desa Menilo, Kecamatan Soko yang kemudian melewati Jembatan Kali Ketek.

Banyaknya pengendara yang melalui jalur alternatif darat membuat warga desa yang dilalui kendaraan resah dan khawatir. Pasalnya, tidak sedikit pengendara yang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, meski arus lalu lintas dalam kondisi padat.

Selain padat, kondisi jalan yang sempit dan minim penerangan, ditambah dengan kondisi jalan yang rusak juga dikhawatirkan dapat menyebabkan rawan kecelakaan.

Seperti yang disampaikan oleh Mahfud (35), warga Desa Simo ini menyampaikan bahwa, saat ini memang banyak masyarakat yang melintasi jalan kampung dengan alasan takut naik perahu penyeberangan.

“Orang-orang itu takut kalau naik perahu mas, takut kalau tenggelam seperti dulu. Jadi mereka naik sepeda motor. Meski lebih jauh, tapi lebih aman,” terang Mahfud saat ditemui ronggo.id, Rabu (8/6/2022).

Kendati begitu, banyaknya pengendara yang melintasi Desa Simo dan Desa Menilo juga diresahkan warga setempat. Sebab, tidak sedikit dari mereka yang berjalan dengan ugal-ugalan dan dikhawatirkan menyebabkan terjadinya .

Kondisi itu, lanjut Mahfud, membuat warga sekitar secara swadaya memasang speed bump atau polisi tidur guna menurunkan kecepatan pengendara saat melintas di jalan kawasan pemukiman dan meminimalisir kecelakaan.

“Kemarin itu ada anak kecil yang tertabrak sepeda dan banyak pengendara yang ugal-ugalan, makanya kita gotong royong dengan dana swadaya memasang polisi tidur, agar tidak ada lagi kecelakaan,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR dan , Agung Supriyadi saat dikonfirmasi perihal kerusakan jalan yang ditimbulkan akibat banyaknya pengendara yang melintasi untuk jalur alternatif ke Bojonegoro dan sebaliknya. Ia mengaku, jika jalan poros Desa Simo telah diusulkan untuk dilakukan perbaikan pada PAPBD Tuban tahun 2022.

“Jalan itu sudah kami usulkan di PAPBD 2022 untuk perbaikannya. Teknisnya, akan disurvey dulu sama teman-teman Bidang dan dilihat kondisi terkini di lapangan untuk teknis perbaikan dan penanganannya,” pungkasnya. (Ags/Jun).