, SMK Negeri 2 menggelar Program dengan mendatangkan Direktur di untuk program Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV).

Hal ini dilaksanakan guna memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang desain grafis dan visual. Membawa siswa agar ketika lulus sekolah bisa langsung diterima dan mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya. Dilain sisi, adanya kelas industri prodi DKV ini juga untuk membekali siswa agar mempunyai kemampuan desain, ilustrasi, fotografi, animasi, media interaksi hingga pembuatan film dan video.

Dalam kesempatan tersebut, pimpinan Maspion IT , Okky Tri Hutomo mengemukakan, jika kegiatan pendamping di sekolah industri SMK Pusat Keunggulan (PK) atau industri mengajar, khususnya di ini untuk memberikan pembelajaran berbasis industri kepada siswa di jurusan DKV.

“Bagaimana nanti anak-anak tersebut memiliki mindset industri atau Entrepreneur, sehingga apa yang dihasilkan dari karya siswa DKV nantinya memiliki kesesuaian seperti yang industri lakukan,” kata Okky Tri Hartomo, Jumat (15/9/2023).

Adapun materi yang diajarkan oleh Maspion IT dalam kelas industri ialah 5 persen teori dan 95 persen praktek yang berbasis project. mengajarkan branding dan packaging yang menarik untuk dijual, sehingga mampu mengangkat produk UMKM di Kabupaten Tuban.

Melalui program tersebut, dirinya menargetkan para siswa memiliki kompetensi terhadap soft skill maupun hard skill sesuai yang dibutuhkan oleh industri. Dengan memiliki kemampuan tersebut, mampu memunculkan calon pengusaha baru di bidang branding dan packaging, termasuk mencetak konsultan di perusahaan yang berkaitan dengan branding.

“Program ini memang sangat cocok bagi generasi masa sekarang, dimana industri kreatif sangat menjanjikan dalam membuka peluang lapangan pekerjaan sekaligus dapat memunculkan kreator baru,” ujar pria yang juga CEO of Amigroup PT Awak Media Indonesia.

Tidak hanya itu, dirinya mengaku jika siswa yang memiliki potensi dan kedisiplinan sesuai ritme dan kebutuhan kerja industri, bukan tidak mungkin akan langsung ditarik oleh perusahaan, termasuk Maspion IT maupun Maspion Group.

“Secara tidak langsung, dengan memberikan pembelajaran kepada siswa dengan datang langsung ke sekolah ini seperti mengajarkan siswa pada proses magang sejak usia SMK ini, sehingga hal ini tentu akan menekan pengeluaran pada rekruitmen pegawai. Tentunya pembelajaran ini bisa menjadi peluang bagi peserta didik untuk mendapatkan pekerjaan langsung setelah mereka lulus sekolah,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tuban, Heny Indriana mengaku bahwa program industri mengajar dengan menghadirkan langsung pelaku industri ini dimaksudkan untuk merefresh pikiran peserta didiknya, sehingga para siswa nantinya tahu tentang dunia kerja.

“Tujuannya ialah tidak hanya meningkatkan kompetensi semata, namun juga untuk peningkatan kekuatan mental dan karakter siswa dalam mengikuti budaya industri,” kata Heny Indriana.

Adapun kelas industri di SMK Negeri 2 Tuban yang bekerjasama dengan perusahaan dan dibagi menjadi 6 program keahlian, masing-masing dengan PT Indo Bismar, PT Alfamart, PT Sritex, Hotel Marcure Grand Mirama, serta Maspion Group.

“Dengan adanya pendidikan ini tentunya diharapkan siswa memiliki mindset industri, sehingga mereka nantinya bisa memacu pada keberhasilan. Untuk itu, kita harapkan agar selama pembelajaran yang didampingi langsung oleh perusahaan, anak-anak dapat memacu kompetensinya untuk terus unggul, sehingga saat lulus nanti bisa langsung diterima di dunia kerja,” pungkasnya. (Ibn/Jun).