TUBAN, (Ronggo.id) – AKBP Suryono. SH. SIK. MH kini telah resmi menjabat sebagai Kapolres Tuban menggantikan AKBP Rahman Wijaya yang dipindah tugaskan menduduki jabatan baru sebagai Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Jawa Tengah.
Sebelumnya di Tuban, AKBP Suryono menjabat sebagai Kapolres Madiun Kota selama 14 bulan atau satu tahun dua bulan menggantikan posisi AKBP Dewa Putu Eka Darmawan pada bulan Pebruari 2022.
Pendidikan AKBP Suryono SH. SIK. MH
Suryono lahir pada 21 September 1976 dari pasangan seorang petani Saeran dan Sani yang tinggal di Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Diusia ke 7 tahun, Suryono mulai mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar Negeri Sumberjo II pada 1983 dan lulus pada 1989 dengan menyandang peringkat atau ringking III.
Usai lulus SD, Suryono kemudian melanjutkan sekolah swasta di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tunas Harapan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro selama 3 tahun. Mengingat sekolah yang berstatus terdaftar dan belum dapat mengikuti ujian nasional tersendiri, sehingga para peserta didik kemudian diminta untuk bergabung dengan SMP Negeri Ngraho Bojonegoro agar dapat melaksanakan ujian akhir sekolah pada 1992 silam.
Sebagai anak pertama dari 4 bersaudara, setelah dinyatakan lulus, Suryono hampir tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya dengan alasan biaya. Sebab, orang tua Suryono hanya menggantungkan hidup sebagai seorang petani dan diwaktu yang bersamaan, adik keduanya juga mulai masuk ke pendidikan SMP, sementara adik ketiganya juga masing mengenyam pendidikan di SD.
Beruntung, adik dari keluarga sang nenek dapat membantu memfasilitasi Suryono, sehingga bisa melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI I Ngawi dengan jurusan Teknik Mesin dan berhasil lulus rangking I pada tahun 1995.
Semasa Kecil, Suryono Hidup Sebagai Pengembala Sapi
Perjalanan hidup seseorang tentunya berbeda-beda, seperti halnya nasib manusia juga tidak ada yang tahu, entah bisa atau tidak dalam meraih sebuah cita-cita.
Sama dengan anak-anak lainnya di Desa Sumberjo, Suryono sejak kecil bersama adik-adiknya juga turut membantu kedua orang tuanya bertani di ladang, seperti mencangkul dan bercocok tanam. Tak jarang, sebelum berangkat ke sekolah, dirinya menyempatkan diri untuk menggembala sapi dan mencari rumput (ngarit) untuk pakan ternak.
Merantau ke Kalimantan Selatan untuk Mencari Pekerjaan
Setelah lulus dari SMK PGRI I Ngawi pada 1995, Suryono justru bingung harus berbuat apa. Akhirnya, dia bertekad merantau ke Kalimantan dengan tujuan keluarga yang sebelumnya dikirim oleh pemerintah menjadi transmigran di wilayah Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Selama berada wilayah tersebut, banyak pekerjaan yang telah digeluti oleh Suryono, mulai dari berkebun karet, mebudidaya ikan mas hingga mengelola pertambakan.
Memiliki Cita-cita menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) TNI AD
Kurang lebih satu tahun berada di Kalimantan Suryono mencari informasi di kantor TNI dan Polri terkait pendaftaran ABRI saat itu. Menjadi anggota ABRI merupakan hal yang sangat ia dambakan dan menjadi salah satu cita-citanya, karena akan terlihat gagah dan berwibawa serta menjadi kebanggaan keluarga. Seiring berjalannya waktu, sembari menunggu adanya pendaftaran Secaba TNI-AD, terlebih dulu ada pendaftaran Secaba Polri pada 1996.
Akhirnya saran dari pak lik nya untuk ikut daftar SECABA PK Polri biar punya pengalaman, mengingat semua test yg akan di jalani sama. Test demi test dilaluinya dengan baik. Hingga pada akhirnya, Suryono justru ikut dinyatakan lulus bersama 215 peserta lainnya dan dilanjutkan mengikuti pendidikan Polri, yakni di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Banjar Baru Kalimantan Selatan.
Setelah tahapan pendidikan yang dilakoninya selama satu tahun, Suryono mampu menyelesaikannya dengan baik dan dinyatakan lulus dengan pangkat Sersan Dua (Serda) pada akhir Juni tahun 1997 dengan hasil mendapat rangking 10 besar. Dilanjutkan dengan penempatan di Direktorat Intelpampol Polda Kalimantan Tengah.
Lulus Sebagai Taruna Akpol Tahun 2003
Pada tahun 2000-an di era kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Drs KPH Rusdihardjo, muncul kebijakan Bintara Polri yang sudah berdinas minimal 2 tahun dan memiliki rangking 10 besar di Sekolah Polisi Negara (SPN) dapat mendaftar dan mengikuti seleksi Taruna Akademi Kepolisian (Akpol).
Setelah melengkapi persyaratan administrasi kemudian mengikuti seleksi, kembali setelah seluruh rangkaian test di laksanakan Suryono akhirnya dapat lolos dan melanjutkan seleksi tahap akhir di tingkat pusat, yakni di Sepolwan Jakarta sebelum dikirim untuk mengikuti pendidikan Akademi Kepolisian di Semarang.
Kirpah AKBP Suryono Meniti Karir di Kepolisian Terbilang Mulus
Karir AKBP Suryono terbilang mulus setelah lulus dari Akademi Kepolisian yang bersangkutan ditempatkan di Polda Riau tepatnya di Batam. Pada tahun 2009, Suryono berhasil lolos seleksi dan masuk di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta dan langsung ditempatkan di Polda Kalimantan Timur yang saat ini akan menjadi IKN. Tahun 2017 kesempatan pertama test Sespimen dan juga langsung lulus kemudian di tempatkan di Polda Sulteng.
Riwayat jabatan yg pernah di emban oleh Suryono :
- Menjabat 4 Kanit Reskrim di Batam.
- Menjabat Kasi Tindak Subdit Gakum Dit Polair Polda Kaltim
- Sebagai Kasat Reskrim Polres Bulungan.
- Wakasat Reskrim Polresta Samarinda.
- Menjadi Kasubdit Gakum Dit Polairud Polda Sulawesi Tengah.
- Kemudian menjabat sebagai Koorspripim Kapolda Sulawesi Tengah.
- Menjadi Kasubdit Regident Dit Lantas Polda Sulteng.
- Kasubdit I Tindak Pidana Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Jatim.
- Di tahun yang sama, AKBP Suryono kemudian menjabat sebagai Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim.
- Selanjutnya, pada awal tahun 2022, AKBP Suryono mengemban tugas baru sebagai Kapolres Madiun Kota dan saat ini, Mei 2023, AKBP Suryono menjabat sebagai Kapolres Tuban menggantikan AKBP Rahman Wijaya.