– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban menyebutkan bahwa curah hujan dengan intensitas tinggi bakal terjadi pada awal bulan November 2021 hingga tiga bulan kedepan. Hal ini diakibatkan oleh dampak fenomena La Nina, Senin (03/11/2021). 

Kepala Stasiun , Zem Irianto Padama mengungkapkan, berdasarkan data dari BMKG, di Kabupaten Tuban masuk dalam musim penghujan di awal bulan November, sampai nanti pada puncaknya di bulan Januari dan Februari 2022.

“Kalau dari sifat hujannya kita bisa dibilang normal, cuman ada indikasi pengaruh fenomena La Nina,” ungkap Zem Irianto Padama.

Zem sapaan akrabnya menjelaskan, dampak dari fenomena La Nina ialah, curah hujan bisa meningkat sampai 70%. Pihaknya juga terus memantau dan memonitor perkembangan dari fenomena tersebut.

“Memang kemarin pada bulan oktober, indikasinya itu lemah hingga sedang, tapi kami akan memonitor terus,” ucapnya.

Fenomena La Nina itu, lanjut Zem, bukanlah badai, melainkan fenomena alam yang bisa meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia yang disebabkan oleh suhu permukaan air laut di wilayah pasifik barat dan timur yang mulai mendingin. Sehingga, masa udara akan bergerak dari timur ke barat dari Samudera Pasifik hingga ke Indonesia.

“Termasuk salah satu dampaknya dari La Nina yaitu curah hujan tinggi,” kata dia.

Selain itu, Zem menerangkan di Kabupaten Tuban terbagi menjadi 3 zom (zona musim). Diantaranya ialah zom 149 di Kecamatan Tuban, Kecamatan Jenu, Kecamatan Palang, Tambakboyo, Semanding, Bancar, Merakurak, Kerek, Montong, Singgahan, Bangilan, Jatirogo. Zom 148 Kecamatan Kenduruan dan Kecamatan Senori. Kemudian zom 151 ada Kecamatan Parengan, Plumpang, Rengel dan Widang.

“Dari 3 zom itu tiap bulannya beda-beda. Kita lihat di zom 148 yang ikut wilayah Senori dan Kenduruan di bulan oktober 122 ml dan november 207. Nanti, kalau ada La Nina bisa ada peningkatan,” ucapnya. 

Berdasarkan grafik dari BMKG Tuban, sejak dimulai pengamatan dari tahun 2016 sampai tahun 2021, dampak fenomena La Nina dari tahun ke tahun meningkat, baik hari hujan maupun curah hujan.

“Memang ada peningkatan dari hari hujannya juga curah hujannya,” kata Zem.

Saat ditanya perihal antisipasi untuk masyarakat, pihaknya hanya memberikan suatu peringatan dan hal itu disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban.

“Kan mereka yang mengambil kebijakan, apa yang harus mereka lakukan untuk antisipasi menghadapi curah hujan,” pungkasnya. 

Ikuti Berita dan Artikel terbaru Ronggo.id di GOOGLE NEWS