– Untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, (KWJT), menggelar buka bersama di lahan relokasi warga terdampak pembebasan lahan kilang minyak di kawasan Hutan Jati Peteng, Desa Sumurgeneng, Kecamatan , , Jumat (22/4/2022).

Kegiatan buka bersama yang berlangsung secara sederhana nan penuh keakraban tersebut juga turut dihadiri perwakilan dari PT Patra Badak Arun Solusi (PBAS) dan sejumlah tokoh masyarakat yang berasal dari Dusun Boro, Desa Wadung.

Diketahui, merupakan anak cucu dari yang mengerjakan proyek relokasi bagi warga terdampak penggusuran yang digunakan untuk pembangunan Proyek Kilang Minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

Dalam pengerjaan proyek relokasi tersebut, PT PBAS menggandeng 3 kontraktor lokal dibawah naungan Warga Jati Mulya yang notabane adalah milik warga terdampak.

Kepala Koperasi Warga Jati Mulya Sukandar mengatakan, kegiatan buka bersama tersebut sebagai wujud sinergitas antara perusahaan dan warga terdampak dalam mensukseskan Proyek Strategis Nasional (PSN) .

“Tentu keinginan kita bersama, perusahaan, koperasi serta warga dapat terus bekerjasama dan berjalan beriringan, dengan tujuan untuk kemaslahatan masyarakat,” kata Sukandar kepada .id.

Para pekerjaan di lahan relokasi yang mayoritas masyarakat setempat saat berkumpul usai melaksanakan aktivitas pembangunan rumah, (Foto: Istimewa)

Pria ramah ini mengungkapkan, bukber yang dilakukan tak hanya sekedar makan dan minum untuk membatalkan puasa, namun ada makna mendalam yang bakal dikenang dimasa mendatang oleh penduduk setempat.

“Kegiatan kali ini akan jadi sejarah, sebab untuk kalinya buka bersama dilaksanakan disini, dan kami yakin akan menjadi sebuah cerita indah bagi generasi penerus yang tinggal disini,” ungkapnya.

Terkait dengan progres pembangunan kampung baru relokasi warga, Sukandar mengatakan, untuk saat ini sudah mulai dalam tahap pembangunan hunian dan juga fasilitas umum. Ia berharap pengerjaan proyek dapat selesai sesuai dengan schedule. “Semoga pengerjaan proyek ini bisa rampung sesuai jadwal, sehingga masyarakat segera bisa pindah dan menempati rumah barunya,” harapnya.

Serupa dengan yang disampaikan Sukandar, Project Manager PT PBAS, Stevenson Sinuhaji menyambut baik kegiatan bukber tersebut, sebab kegiatan semacam itu dapat mempererat tali sitaruhami antara warga terdampak dan pihak perusahaan.

“Kolaborasi seperti ini harus selalu dipertahankan sehingga tercipta suasana sejuk nan damai di lingkungan sekitar perusahaan. Komitmen kami, bagaimana masyarakat lokal dapat lebih sejahtera seiring dengan hadirnya kilang minyak di Tuban, salah satunya dengan memberdayakan warga sekitar,” terang Stave sapaan akrab Project Manager PT PBAS.

Sebatas diketahui, lahan relokasi bagi warga terdampak sudah mulai dikerjakan pada pertengahan Februari 2022 lalu dengan target penyelesaian hingga 6 bulan dengan jumlah tenaga kerja mencapai 70 orang yang berasal dari warga sekitar.

Selain dibangun 50 hunian dan sarana atau fasilitas umum seperti tempat ibadah, kantor pemerintahan, dilahan seluas 6,5 hektar tersebut juga akan dibangun lahan produktif yang akan dijadikan lokasi peternakan sapi dan kambing. (Ibn/Jun).