, (SBI) terus bergerak memberikan kontribusi positif bagi negeri.

Terbaru, anak usaha Group (SIG) itu menggandeng Kabupaten Tuban dengan mengadakan pelatihan pengolahan makanan lokal menjadi makanan sehat dan bergizi, sebagai upaya pencegahan stunting.

Pelatihan yang dilaksanakan mulai 1-3 Oktober 2024 ini melibatkan 120 kader kesehatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) dari 6 di 3 kecamatan di sekitar pabrik .

Materi pelatihan yang diberikan di antaranya pengetahuan konsumsi makan ibu hamil, gangguan gizi masa janin, masalah gizi pada masa bayi, penanganan gizi sejak 1000 hari kehidupan, keamanan pangan, resep sehat agar anak makan lahap, serta pembuatan resep makan sehat bergizi berbasis bahan lokal, seperti puding mangga, dimsum udang dan ayam.

General Affairs & Community Relations Manager SBI Pabrik Tuban, M. Yunani Rizal mengatakan, pemenuhan kebutuhan gizi sebagai salah satu prasyarat mewujudkan generasi masa depan yang berkelanjutan.

Ia optimis pelatihan mengolah makanan lokal menjadi makan sehat dan bergizi ini dapat diterapkan dan menjadi bagian dari kesuksesan untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Tuban. 

“Kami sangat mendukung program pencegahan stunting agar target penurunan persentase satu digit angka stunting bisa dicapai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, P2KB Kabupaten Tuban, Esti Surahmi mengucapkan terima kasih kepada SBI yang telah mendukung upaya pencegahan stunting melalui pelatihan tersebut.

“Kami juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para kader kesehatan atas dedikasinya mewujudkan dan membangun masyarakat sehat melalui kegiatan Posyandu,” imbuhnya.

Esti menerangkan, pencegahan stunting bisa diwujudkan dengan penerapan pola hidup dan makanan sehat.

“Pelatihan ini diharapkan menjadi bekal bagi para kader untuk meningkatan wawasan dan lebih terampil”, tandasnya.

Sebagaimana diketahui, angka stunting di Kabupaten Tuban pada tahun 2022 mencapai 24,9 persen, kemudian tahun 2023 turun menjadi 17,8 persen. Sementara, angka rata-rata stunting di Provinsi pada tahun 2023 mencapai 17.7 persen. (Ibn/Jun).