, Pemerintah melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman (DPKP) dan Cipta Karya gencar melakukan perbaikan dan peremajaan wilayah kota Ledre itu.

Seperti yang terlihat dibeberapa ruas jalan protokol , terdapat 12 titik saluran drainase yang mulai dilakukan perbaikan. Hal ini, selain untuk tata kota, proyek tersebut juga digadang mampu meminimalisir terjadinya di Bumi Angling Dharma.

Salah seorang pemegang proyek, Muhammad Ari mengatakan jika pekerjaan perbaikan gorong-gorong ini mulai dilakukan dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2022.

“Pekerjaan ini ditargetkan selesai akhir tahun 2022. Sehingga ya harus kejar-kejaran,” terang Muhammad Ari kepada .id, Kamis (1/9/2022).

Terkait pekerjaan yang dinilai masih berongga atau tidak rapat dan belum sesuai ketentuan, ia menjelaskan jika hal itu memang belum dilakukan pemasangan atau penataan tahap ke 2. Pasalnya, pemasangan U ditch, khususnya di jalan Panglima Sudirman memiliki kultur tanah yang berpasir dan tergenang air.

“Setelah U ditch kita letakkan di galian dengan mengunakan Crane, barulah nanti kita tata dan diluruskan kembali sesuai ketentuan, dengan dibantu Excavator. Namanya juga selokan dan ada airnya, sedikit geser juga wajar. Toh nanti kami luruskan lagi sesuai spesifikasi yang sudah ditetapkan,” ujarnya.

Adanya gorong-gorong yang tergenang air, pihaknya mengaku telah berupaya melakukan pembendungan dan penyedotan. Kendati kesulitan dalam pemasangan U ditch, sebab harus menggunakan crane, namun pihaknya tetap menerapkan penyetelan sesuai dengan gambar.

“Kalau kemarin memang terlihat masih berongga dan kurang rapi karena masih ada genangan air. Tapi, itu masih akan kita setel ulang dan kita pastikan lagi kerapiannya. Dan alhamdulillah, saat ini sudah rapi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana , Iwan Maulana mengatakan, jika pembangunan dan perbaikan gorong-gorong itu dilakukan untuk menampung debit air menjelang musim hujan, sehingga di wilayah kota dan sekitarnya tidak terjadi banjir seperti sebelumnya.

“Pekerjaan dan perbaikan itu diharapkan mampu menampung lebih banyak air, sehingga tidak ada lagi banjir di Bojonegoro,” katanya.

Ia menambahkan, dalam proses pekerjaan, segala kekurangan akan didata oleh pihak pemilik pekerjaan, dalam hal ini DPKP dan Cipta Karya yang nantinya catatan tersebut akan disampaikan kepada direksi agar pihak kontraktor segera memperbaiki.

“Kami masih belum memberikan sanksi, karena pekerjaan masih berjalan. Tapi segala kekurangan akan kita tulis dibuku direksi supaya menjadi catatan untuk diperbaiki kembali,” jelas Iwan.

Terkait adanya pekerjaan yang dinilai tidak dikerjakan secara asal-asalan, pihaknya meminta agar pengawas dan konsultan lebih maksimal lagi dalam melakukan pengawasan. Sehingga apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai menjadi catatan dalam buku direksi.

“Tentu pengawas dan konsultan harus bekerja lebih maksimal lagi dalam mengawasi setiap pekerjaan serta mencatat segala kekurangan yang nantinya ditulis dibuku direksi,” paparnya.

Di lain sisi, Iwan sapaan akrab Kabid Sarpras DPKP dan Cipta Karya ini menargetkan jika proyek drainase tersebut selesai pada Desember 2022 mendatang. Untuk itu, ia juga meminta agar masyarakat juga turut membantu mengawasi setiap proyek yang anggarannya bersumber dari pemerintah.

“Kami juga berterima kasih dan berharap masyarakat ikut andil dalam mengawasi setiap proyek pemerintah. Sehingga semakin banyak yang membantu mengawasi, maka kegiatan itu dapat dikerjakan dengan baik,” pungkasnya.

Sebatas diketahui, Bojonegoro melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman (DPKP) dan Ciptakan Karya menggelontorkan sekitar Rp 153 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro tahun 2022 untuk perbaikan saluran drainase.

Setidaknya terdapat 12 ruas yang dikerjakan di tahap awal, meliputi jalan MH Tamrin, KH Mansyur Hasyim Ashari, Panglima Sudirman Barat, Untung Suropati, Panglima Polim, jalan Pemuda, jalan dr. Cipto, Basuki Rahmat, Imam Bonjol hingga jalan Hayam Wuruk. (Ags/Jun).