TUBAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tuban mengerahkan sejumlah personelnya untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Mereka akan ditempatkan disejumlah posko bersama personel dari Polres Tuban, Kodim 0811 dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Tuban.
Kepala Dishub Tuban, Gunadi mengatakan, jumlah personel Dishub yang dikerahkan mencapai 30 orang yang tersebar dibeberapa posko yang disediakan. Diantaranya ialah Pos Boom Tuban, Pos Rest Area, dan Pos Bancar perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah.
“Jumlah personel telah kami siapkan, dan saat ini kami masih berkoordinasi dengan pihak Polres Tuban,” ujar Gunadi kepada media, Jumat (24/12/2021).
Selani menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), Dishub juga menyiapkan sarana dan prasarana pendukung dan rencana operasional pengamanan Nataru. Diantaranya rambu-rambu petunjuk, kendaraan patroli serta alat komunikasi.
Dia menyatakan, secara umum Dishub juga siap melaksanakan pengamanan Nataru dan pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Tuban.
“Mudah-mudahan masyarakat bisa memahami adanya kebijakan tersebut, sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik, lancar dan terbebas dari Covid-19,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengharapkan pelaksanaan pengamanan malam Natal 2021 dan tahun baru 2022 di Kabupaten Tuban dapat berjalan dengan rasa nyaman dan aman. Masyarakat diminta untuk menjaga ketertiban dengan saling bertoleransi.
“Kondisi masyarakat yang rukun ini mari kita jaga bersama,” tegas Mas Bupati.
Bupati berharap, masyarakat yang merayakan Natal diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan dan imbauan dari pemerintah.
Mas Lindra meminta kepada seluruh petugas yang melaksanakan pengamanan untuk tetap menjaga kesehatan, menjaga imunitas dan stamina, selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Jangan sampai kendor dalam menerapkan protokol kesehatan,” harap Bupati.
Mengutip himbauan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bahwa, seluruh masyarakat diminta untuk membatasi mobilitas mereka menjelang Nataru 2022. Sebab, pengalaman tahun lalu saat musim liburan, Jatim juga mengalami lonjakan kasus Covid-19.
“Nataru ini, saya mohon seluruh warga Jawa Timur tetap bisa meminimalisir mobilitasnya. Sebab, pengalaman tahun lalu ketika ada masa libur, maka 14 hari kemudian cenderung terjadi lonjakan,” ungkap Gubernur Khofifah dalam keterangannya.
Khofifah menjelaskan imbauan tersebut diikuti dengan beberapa upaya konkret di sektor transportasi dan pariwisata untuk mengantisipasi masuknya gelombang ketiga varian Omicron.
Tidak sekadar mengimbau masyarakat, Gubernur Khofifah menjelaskan dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi masuknya varian baru tersebut. Salah satunya, dengan melakukan penjagaan serta pengawasan melalui pos pelayanan dan pengamanan di sektor transportasi, pariwisata, juga tempat publik lainnya.
“Dishub Jatim sudah melakukan pemetaan, mulai jalur darat, laut dan udara. Termasuk melakukan penebalan petugas saat operasi lilin dan pengecekan di beberapa titik yang sudah direncanakan Dishub Jatim bersama Polda Jatim,” tutupnya.