TUBAN – Peristiwa tenggelamnya perahu tradisional yang diawaki dua orang Nelayan asal Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang berhasil diselamatkan oleh Perwira dan Nahkoda Kapal MT. Galunggung menyisakan banyak cerita.
Demi memastikan kondisi warganya pasca tragedi terbaliknya kapal akibat dihantam ombak Laut Utara Jawa saat mencari rajungan, Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rachman Hakim bergegas mengunjungi kediaman dua korban tersebut, yakni Joni dan Taufik Hidayat.
Kades Socorejo, Zubas Arief Rachman Hakim mengatakan, kunjungannya ke rumah para korban ini selain untuk memastikan kondisi warganya usai laka laut yang menimpa mereka juga memberikan dukungan dalam bentuk santunan.
“Meski tak seberapa, semoga santunan yang diberikan ini dapat bermanfaat,” ucap Arief kepada Joni, salah satu korban tenggelam yang juga pemilik perahu, Selasa (8/2/ 2022).
Sebelumnya diketahui, Perahu yang ditumpangi Joni dan koleganya Taufik Hidayat terbalik akibat dihantam ombak besar selepas memasang alat tangkap rajungan. Hingga akhirnya keduanya berhasil ditemukan kru Kapal MT. Galunggung yang berada di sekitar 5 Nautica Mile dari lokasi kejadian (7/2) pagi.
Mendapat kabar kabar bahwa ada warganya mengalami insiden naas, Kang Arif sapaan akrabnya yang berada di luar kota dalam rangka menghadiri suatu acara, bergegas berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Syahbandar dan juga pihak-pihak lainya untuk menyelamatkan korban.
“Karena saya ada di luar kota, jadi saat itu saya berkomunikasi melalui telepon dengan Kepala BPBD, pihak Terminal Khusus Semen Indonesia dan dari Pertamina meminta bantuan agar segera didatangkan kapal Tug Boat untuk menyelamatkan warga saya,” beber Kang Arief.
Belajar dari musibah yang dialami Joni dan Taufik, Mantan Mahasiswa Jebolan UIN Jogjakarta menghimbau kepada warganya yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan agar selalu waspada seiring dengan cuaca ekstrim yang terjadi di perairan laut Tuban.
“Karena cuaca sedang tidak bersahabat, kami berpesan kepada warga Socorejo untuk lebih berhati-hati saat melaut dan utamakan keselamatan,” pesan Kades yang pada Desember 2021 baru saja menerima penghargaan sebagai kategori Pengelolaan Website Desa terbaik.
Sementara itu, Joni mengaku bersyukur dirinya masih tertolong meski sempat terombang-ambing dilautan lepas. Dikisahkan oleh Nelayan berusia 29 tahun itu, setelah perahunya karam, ia dan Taufik berusaha berenang selama hampir 2 jam untuk dapat mendekati kapal MT. Galunggung.
“Sempat hampir kehabisan nafas, sebab harus berenang sampai dengan kurang lebih 5 Mile hanya dengan menggunakan selembar papan, syukur saat itu keberadaan kami diketahui kru kapal,” ungkap Joni.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan Kru kapal MT. Galunggung serta pihak yang terlibat dalam prosesi evakuasi, khususnya pemerintah Desa yang tak hentinya memberikan dukungan baik moril maupun materiil.
“Tentu kami sangat berterima kasih kepada BPBD, Polairud dan juga Kru kapal MT. Galunggung, Wabil khusus pak inggi (Kades Socorejo,Red) atas segala bantuan dan perhatian yang telah diberikan,” tandasnya.