, Layanan open BO via atau aplikasi yang juga disalahgunakan sebagai penyedia layanan pemesanan pemuas hasrat tentu sudah tidak asing bagi pengguna gadget atau , khususnya di kalangan dewasa.

Aplikasi yang seyogyanya dimanfaatkan untuk saling berinteraksi kaitan hal-hal yang positif, justru disalahgunakan untuk lendir. Bahkan di , fenomena tersebut kian tumbuh subur.

KBO Samapta , Iptu Mohammad Ihsan Jaelani menyampaikan, dalam operasi pekat yang dilaksanakan 3 bulan terakhir, petugas gabungan kurang lebih telah mengamankan 60 wanita penyedia layanan esek-esek yang memanfaatkan aplikasi warna hijau tersebut.

“Setelah diamankan, mereka menjalani sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) di ,” tutur Iptu Ihsan Jaelani, Selasa (11/4/2023).

Lebih lanjut, kata Iptu Ihsan, puluhan wanita yang terjaring razia seluruhnya berusia dewasa dan tidak ada yang dibawah umur. Dimana aktivitas yang dijalankan merupakan inisiatif sendiri tanpa arahan dari mucikari.

“Jadi aktivitas mereka sendiri-sendiri, tidak ada yang mengkoordinir. Rata-rata alasannya karena himpitan ekonomi,” katanya.

Iptu Ihsan menjelaskan, modus operandi dalam menggaet pria hidung belang, para wanita yang berasal dari berbagai daerah itu terlebih dahulu menyewa hotel atau kamar kost, lalu menawarkan diri atau open BO melalui MiChat.

“Pengelola hotel maupun kost-kostan tidak monitor jika mereka melakukan aktifitas prostitusi,” terangnya. (Ags/Jun).