TUBAN – (Ronggo.id) – Wacana koalisi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Golkar di panggung Pilkada Tuban 2024 belakangan ini berhembus kencang.
Terlebih beberapa waktu lalu, Ketua DPC PKB Tuban, Miyadi blak-blakan menyatakan siap berduet dengan Ketua DPD Golkar Tuban sekaligus bupati petahana, Aditya Halindra Faridzky.
Ditemui pada Minggu (5/5/2024), Miyadi mengaku intens menjalin komunikasi dengan Halindra maupun para petinggi partai lain guna memuluskan langkah PKB koalisi dengan Golkar. Bahkan, pernah mengadakan rapat bersama.
“Manakala terjadi koalisi antara Golkar dan PKB, maka partai-partai tersebut akan mendukung. Soal figur yang akan diberangkatkan, keputusan ada di DPP,” katanya.
Ketua DPRD Tuban itu menyakini bahwa di kubu Golkar bersedia atau tidak bergandengan dengan PKB, keputusan berada ditangan Bupati Tuban Periode 2001-2011, Haeny Relawati Rini Widyastuti, yang tak lain Ibunda Halindra.
“Keputusan akhir Golkar ini bukan ada di Mas Lindra, tapi tergantung Bu Haeny. Ini yang harus kita pertimbangkan. Kalau hubungan saya secara pribadi dengan Mas Lindra sangat baik,” bebernya.
Lantas kapan wacana kerjasama politik antara PKB dan Golkar ini benar-benar didealkan?. Politisi senior kelahiran Bojonegoro itu belum bisa memastikan. Ia menyebut, hingga kini masih terus membangun komunikasi politik.
Terbaru, pihaknya mengundang Halindra untuk hadir di Surabaya bertemu dengan Ketum PKB bersama beberapa bakal calon kepala daerah (bacakada) lain yang akan mengikuti penjaringan dari PKB.
“Kemarin Mas Lindra kita undang di calon bacakada yang dilakukan ta’aruf dengan ketum. Sayangnya, Mas Lindra tidak bisa hadir, karena ada agenda lain,” ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris DPD Golkar Tuban, Suratmin menyampaikan, partainya tidak membuka penjaringan bakal cawabup untuk mendampingi Halindra yang sudah dipastikan memegang tiket kembali maju merebutkan kursi Tuban I.
“Meskipun Golkar bisa mengusung calon sendiri, kita tetap berkomunikasi dengan partai-partai lain. Kita perlu membangun Tuban bersama-sama, agar yang dikehendaki masyarakat bisa segera terwujud,” tuturnya.
Politisi asal Kecamatan Kerek itu menegaskan, partai Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Halindra untuk menentukan calon jodohnya dalam Pilkada 27 November mendatang.
“Siapapun yang ditunjuk menjadi wakilnya beliau, tentu para kader partai akan mendukung,” pungkasnya. (Ibn/Jun).