– Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung melakukan aksi demo di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, Kamis (14/4/2022). 

Aksi massa puluhan mahasiswa yang terdiri dari beberapa organisasi, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini membawa serta belasan bener dan 8 tuntutan.

“Kami meminta agar pemerintah bijak dalam membuat keputusan. Jangan kemudian adanya kebijakan justru menyengsarakan rakyat,” ujar mahasiswa dalam orasinya. 

Adapun 8 tuntutan yang dibawa oleh mahasiswa Tuban masing-masing, mendesak pemerintah untuk mengembalikan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng berdasarkan daya beli masyarakat dan mengawasi serta menindak tegas pelaku penimbun minyak goreng dari hulu ke hilir. 

Mendesak dan untuk menghentikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru dengan mengeluarkan Undang-Undang penundaan pembangunan IKN dan mencabut UU No 3 Tahun 2022.

Mendesak segera untuk menghapus periodesasi atau penundaan dengan alasan melanggar konstitusi yang ada, sehingga bisa memberikan catatan buruk dalam penerapan demokrasi di Indonesia. 

Segera kembalikan haluan pengelolaan negara ini sesuai Amanat UU Pasal 33 dengan konsekuensi, dimana sumberdaya alam yang terkandung di Indonesia digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia, bukan dinikmati oleh sekelompok orang atau oligarki. 

Menolak kenaikan harga BBM dan menstabilkan harga pokok. Menolak kenaikan PPN yang sebelumnya 10 persen menjadi 11 persen. Menindak tegas pelaku kecurangan yang menggunakan BBM bersubsidi yang tidak semestinya, serta mengusut tuntas mafia minyak goreng.

Ditengah orasi tersebut, Ketua , menemui pendemo untuk melakukan dialog dan meminta mahasiswa membuat tuntutannya dalam bentuk file yang nantinya dapat dikirimkan ke DPR .

“Tuntutan massa ini skala nasional, tidak ada kaitannya dengan Kabupaten Tuban. Sehingga tuntutannya ini akan saya tampung dan saya kirimkan ke pusat ,” tutupnya. (Said/Jun).