JAKARTA, (Ronggo.id) – Konsistensi dalam mewujudkan industri hijau pada area perusahaan membuat PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) meraih penghargaan dari Kementrian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia. Penghargaan Industri Hijau dari Kemenperin tersebut diberikan kepada empat pabrik semen SBI. Diantaranya Pabrik Narogong – Jawa Barat, Cilacap – Jawa Tengah, Tuban – Jawa Timur dan Lhoknga – Aceh.
Penganugrahan penghargaan yang berlangsung di Gedung Kemenperin tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan yang menerapkan prinsip infustri hijau dalam proses produksinya dengan harapan dapat memberikan motivasi terhadap perusahaan lain demi terwujudnya pengembangan industri hijau di tahun 2030.
Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo mengatakan, SBI berkomitmen dalam mendorong inovasi untuk semakin ramah lingkungan. Dalam pembangunan berkelanjutan merupakan akar yang kuat dalam operasional perusahaan.
“Karena itulah yang kita butuhkan untuk mengamankan masa depan bagi generasi mendatang,” ujar Lilik Unggul Raharjo dalam relese yang diterima Ronggo.id, Jumat (2/12/2022).
Komitmen yang disampaikan Lilik, merujuk pada inisiatif-inisiatif SBI yang berkontribusi pada pemeliharaan lingkungan terutama penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Hal tersebut berhasil dicapai melalui peningkatan thermal substitution rate (TSR) dengan pemanfaatan bahan bakar alternatif hingga 11,4% dibandingkan tahun sebelumnya, optimalisasi faktor terak (clinker factor) dan konsumsi energi panas spesifik (specific thermal energy consumption).
Lebih lanjut, terkait dengan pencapaian tersebut, penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif yang berasal dari limbah mencapai 1,6 juta ton pada unit bisnis semen dan beton. Penurunan emisi spesifik net CO2 (cakupan 1) sebesar 15% dibandingkan basis 2010 (580 kg CO2/ton semen ekivalen).
“Capaian tersebut merupakan target yang dicanangkan untuk 2025 namun berhasil dicapai SBI pada tahun 2021,” jelasnya.
Ia menambahkan, SBI telah menginisiasi pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan yang diolah menjadi RDF sejak tahun 2012. Perjalanan proses kajian dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, berujung pada peresmian fasilitas RDF pertama di Indonesia, yang terletak di Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah pada tahun 2020. SBI kini menjadi operator fasilitas RDF di Cilacap dengan kapasitas pengelolaan hingga 160 ton sampah per hari, untuk diolah menjadi 70 ton RDF sebagai untuk substitusi batubara di pabrik semen milik SBI.
Selain di Cilacap, SBI juga bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pemanfaatan sampah domestik di TPST Bantargebang untuk diolah menjadi RDF melalui metode landfill mining di Pabrik Narogong. Inisiatif ini adalah langkah konkrit SBI dalam pengembangan ekonomi sirkular serta pengelolaan limbah industri yang masuk dalam kategori Industri Hijau.
“Kami terus berupaya mendorong pemanfaatan RDF ini di berbagai kota untuk membantu pemerintah daerah menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat. Bersama SIG selaku holding company, kami mempunyai kesempatan untuk memperluas penerapan teknologi RDF untuk dapat dimanfaatkan sebagai substitusi batu bara di pabrik-pabrik semen di bawah naungan SIG,” pungkasnya. (Ibn/Jun).