, (Ronggo.id) – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tuban, Mirza Ali Manshur mengaku heran lantaran hingga akhir tahun 2023 dana hibah senilai Rp700 juta tak kunjung dicairkan , Aditya Halindra Faridzky.

Padahal menurut Aming sapaan akrab Ketua , bahwa laporan pertanggungjawaban (LPJ) penggunaan dana hibah tahun 2022 telah diserahkan kepada Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban.

“Kami menyerahkan LPJ dua kali, karena yang pertama alasannya ketlingsut,” ucapnya, Rabu (3/1/2024).

Setelah menyerahkan LPJ, pihaknya berusaha mempertanyakan pencairan dana hibah kepada Disbudporapar. Bukannya mendapat jawaban, justru pada Agustus muncul permintaan pemeriksaan dari Disbudporapar kepada Inspektorat terhadap penggunaan dana hibah KONI tahun 2022.

“Dalam pemeriksaan itu, segala sesuatu yang sudah kita laporkan kita pertanggungjawabkan, sebagai pengguna anggaran dana APBD, semua dana 700 juta kita laporkan,” bebernya.

Lanjut Aming, selang beberapa minggu usai pemeriksaan pertama selesai, Inspektorat kembali melakukan pemeriksaan jilid II. Hasilnya, dari laporan Inspektorat yang disampaikan ke Dispudporapar kepada KONI muncul temuan, agar KONI mengembalikan dana sekitar Rp39.400 juta.

“Walaupun temuan itu ada beberapa yang tidak masuk akal, kami tetap membayar itu. Ketika sudah kita bayar ada temuan lagi, kita bayar lagi,” imbuhnya.

Menurut Aming, pihaknya telah koperatif mengakomodir semua permintaan dari Disbudporapar dengan harapan bahwa dana hibah tahun 2023 bisa segera dicairkan. Mengingat sejak dana hibah tak cair, para pengurus KONI sudah banyak merogoh kocek pribadi untuk membiayai operasional kantor, gaji karyawan dan lain sebagainya.

“Ini kan iuran dari pengurus, saya sebagai Ketua Umum KONI bertanggungjawab untuk bisa merealisasikan anggaran yang sudah ditalangi teman – teman pengurus,” tuturnya.

Aming mengaku sempat optimis bahwa dana hibah pasti dicairkan. Bukan tanpa alasan, karena sejauh ini pihaknya kerap kali dilibatkan oleh Disbudporapar dalam event – event tertentu, termasuk agenda Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

“Namun kami agak tercengang karena sampai akhir Desember dana hibah ini tidak dicairkan oleh Disbudporapar,” ujarnya.

Menyikapi kondisi tersebut, pihaknya berusaha untuk kembali mempertegas mempertanyakan kepada Kepala Disbudporapar dan Sekretaris Daerah Tuban. Namun keduanya seolah saling lempar.

‘’Jawaban mereka mohon maaf tak bisa membantu, sehingga asumsi saya bupati memang yang tidak mau mencairkan dana hibah itu,” tandasnya.

Sementara itu, saat ditemui di ruang kerjanya, Kepala , M Emawan Putra masih enggan memberikan berstatment terkait dengan dana hibah KONI tahun 2023 (Ibn/Jun).