TUBAN (Ronggo.id) – Ditengah kegiatan unjuk rasa, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban lakukan aksi lempar tomat dan bakar poster tuntutan.
Kegiatan penyampaian pendapat dimuka umum yang bertajuk Evaluasi Satu Tahun Pemerintahan Bupati dan Wakil Tuban tersebut dipusatkan di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, Kamis (16/6/2022).
Ketua PC PMII Tuban Khoirukum Mimmu’aini menjelaskan, bahwa aksi lempar tomat dan bakar poster tuntutan sebagai simbol kekecewaan lantaran Bupati Aditya Halindra Faridzky tak kunjung menemui peserta unjuk rasa.
“Tentunya ini kekecewaan besar bagi kami, soalnya target kita adalah evaluasi satu tahun kinerja Bupati,” jelasnya
Bahkan dengan tegas ia menyebut, ketidakhadiran Bupati karena tidak cukup memiliki keberanian, seperti halnya aksi yang sebelum-sebelumnya digelar, orang nomor satu di Bumi Ronggolawe itu tak sekalipun menampakan diri.
“Tapi ternyata, Mas Bupati tidak mempunyai cukup nyali untuk menemui kami. Bukan hanya dengan PMII, sering kali Ormek maupun lembaga lain ketika melaksanakan aksi juga tak ditemui,” tegasnya.
Secara garis besarnya, aspirasi yang dibawa pada demonstrasi kali ini berkaitan dengan kinerja Bupati dari partai Golkar yang dinilai belum maksimal selama memimpin Tuban, baik di bidang politik, ekonomi, pendidikan maupun kesehatan.
“Tiga hari lagi kita akan kesini, tepat satu tahun kepemimpinan Mas Bupati di Kabupaten Tuban,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistika dan Persandian Tuban, Arif Handoyo mengungkapkan, tidak hadirnya Bupati karena kebetulan sedang menghadiri agenda lain.
Kendati demikian, secara prinsip pihaknya menyambut baik kegiatan penyampaian pendapat oleh PMII Tuban yang kedepannya akan menjadi bahan evaluasi Pemkab Tuban dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Tentunya, kami dari Pemkab Tuban sudah berupaya dan mengupayakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan visi misi dan program yang telah dicanangkan,” ungkapnya.
Menanggapi adanya aksi lempar tomat di halaman Pemkab Tuban ditengah kegiatan unjuk rasa, ia menyayangkan kenapa hal tersebut terjadi,
“Tomat mahal-mahal kok malah dilempar – lempar, kan eman,” tuturnya. (Ibn/Jun).