, () – Jika biasanya sepi pembeli lantaran banyaknya kasus hewan mati akibat virus lato-lato pada ternak, namun menjelang perayaan Idul Adha 1444 Hijriyah, permintaan hewan kurban, khususnya sapi jantan terus mengalami peningkatan hingga sekitar 20 persen.

Seperti terlihat di peternakan tradisional, yakni peternakan sapi Nuraini Farm yang ada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban ini. Di lokasi ini, sejak awal bulan Mei lalu, permintaan sapi jantan berkualitas terus meningkat.

Gunadi, pemilik peternakan Nuraini Farm menyebut jika sejak awal bulan lalu, permintaan sapi kurban terus meningkat. Bahkan, selama tiga pekan terakhir, peternakan miliknya telah mengirim sebanyak 8 ekor sapi jantan dewasa ke luar daerah.

“Rata-rata permintaan sapi jantan yang berbobot dengan harganya mulai 17 sampai 25 juta per ekor,” ujar Gunadi saat ditemui awak media di peternakannya, Selasa (6/6/2023).

Adanya wabah Lumpy Skin Disease (LSD) atau serta virus mulut dan kuku (PMK) pada ternak juga dirasa cukup mempengaruhi penjualan. Sebab, dibanding dengan tahun lalu, penjualan kali ini justru menurun.

“Kalau pengirimannya ke Magelang, Bogor dan Majalengka. Tapi untuk tahun ini penjualannya agak turun,” terangnya.

Kondisi ini membuat peternak sapi, khususnya Gunadi meminta peran serta pemerintah dalam menekan dan menanggulangi wabah penyakit yang menimpa ternak tersebut, mengingat permintaan sapi dan kambing terus mengalami peningkatan.

“Sebentar lagi kan Idul Adha, jelas permintaan hewan kurban juga akan meningkat. Kami berharap pemerintah segera ada langkah untuk menekan virus dan penyakit pada ternak,” pungkasnya. (Ags/Jun).