TUBAN – Untuk mengantisipasi keamanan dan ketertiban jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, Polres Tuban menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2022, yang berlangsung di halaman tengah Mapolres setempat, Jumat (22/4/2022).
Dalam kegiatan ini, turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tuban, Riyadi, Komandan Kodim 0811, Lektol Inf Suhada Erwin, jajaran dari Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Tuban, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan Pemadam Kebakaran Tuban.
Kapolres Tuban, AKBP Darman mengatakan, sebanyak 321 personil gabungan yang telah disiapkan untuk menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas), masing-masing petugas juga disiagakan di beberapa posko mudik lebaran tahun ini mulai dari 22 April sampai dengan 9 Mei 2022.
Adapun jumlah pos sendiri terbagi di beberapa titik, diantaranya Pos Terpadu di Rest Area, kemudian Pos Pelayanan di Kecamatan Bancar, lalu ada dua Pos Pam di Pantai Kelapa dan Pos Boom yang nantinya akan digunakan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan.
“Ada 4 Posko yang kami siagakan dan dijaga oleh sejumlah personil. Dua diantaranya nanti akan kita gunakan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di Tuban,” ungkap Kapolres Tuban saat ditemui usai apel gelar pasukan.
Terkait titik rawan kecelakaan di Jalur Pantura Tuban, AKBP Darman menyebutkan, jalan Pantura memang memiliki resiko kecelakaan lalu lintas. Sebab, banyak aspal jalan yang dilakukan tambal sulam, sehingga mengakibatkan beberapa titik yang masih bergelombang.
“Setelah dilakukan pengecekan oleh Satlantas Polres Tuban, ada beberapa titik yang masih bergelombang maupun hanya dilakukan tambal sulam. Sementara untuk jembatan masih dalam kondisi aman,” terangnya.
Sementara itu, saat disinggung terkait maraknya kendaraan bermotor dengan knalpot bising atau brong, mantan Kapolres Sumenep ini menegaskan bahwa, pasca lebaran akan dilakukan operasi secara besar-besaran. Bahkan dirinya menyatakan akan membuat patung knalpot brong yang akan diletakkan di pojok kota yang sering dijadikan lalu lalang masyarakat.
“Tujuan dari pemasangan patung itu nantinya agar masyarakat tahu bahwa menggunakan knalpot brong atau bising itu tidak baik dan mengganggu masyarakat atau pengguna jalan lain,” pungkasnya. (Said/Jun).