, ( Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pasar Tradisional di mengundang antusiasme masyarakat. Selain mengecek harga kebutuhan pokok, kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini juga menggelar bagi-bagi sembako. Akibatnya, ratusan warga rela berdesak-desakan demi dapat sembako .

Sebagai kabupaten miskin nomor 5 di , kunjungan Presiden Republik Indonesia di Bumi Ronggolawe telah dinantikan oleh warga setempat sejak pagi. Dalam kegiatan bagi-bagi sembako dan kaos Presiden Joko Widodo tersebut juga diwarnai aksi saling dorong antara petugas dengan warga.

Bagi-bagi sembako dan Kaos Presiden Joko Widodo yang berlangsung di pasar tradisional yang ada di , ini sempat dibuat gaduh oleh ibu-ibu yang ikut berdesak-desakan. Bahkan, aksi ini membuat beberapa anak-anak menangis akibat terjepit warga lain.

Tidak sedikit dari mereka yang terus merangsek maju bukan hanya untuk berswafoto bersama Presiden, namun juga agar mendapatkan sembako yang dibagikan pada kunjungan kerja Joko Widodo tersebut. Tidak sedikit dari masyarakat yang belum menerima paket sembako justru berteriak lantang “Pak minta sembako dan kaos”.

Salah seorang warga, Ina Zulaikha mengaku jika dirinya rela berdesak-desakan dengan warga lain agar mendapatkan sembako yang dibagikan oleh Presiden Jokowi.

“Mumpung ada bagi-bagi sembako mas, jadi desak-desakan juga gak apa-apa, yang penting dapat. Tadi juga ada yang ikut mengantre tapi tidak dapat apa-apa,” ucapnya singkat.

Sementara dalam kunjungan kerjanya, Presiden Joko Widodo juga sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Tuban yang mampu menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional. Bahkan dari pantauannya, harga komoditi pangan di Tuban justru turun dibanding dengan daerah lain.

“Saya melihat harga disini sangat bagus. Ini mungkin karena pasokan di daerah Tuban melimpah, seperti daging ayam ini sehingga harganya bisa stabil dan cenderung turun,” terang Presiden Jokowi.

Usai blusukan ke pasar tradisional untuk mengecek harga kebutuhan pokok jelang ramadan, Jokowi juga mengunjungi petani di Desa Senori dan mengapresiasi Serikat Petani Indonesia () Tuban yang telah beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik untuk tumbuh kembang tanaman padi.

Sebatas diketahui, data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik BPS), Kabupaten Tuban, , angka kemiskinan di Kabupaten Tuban masih diangka 15,09 persen. Angka tersebut mengalami penurunan, yang mana sebelumnya kemiskinan mencapai 16,31 persen.

Data angka kemiskinan tersebut berdasarkan jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Terhitung dari Maret 2022 mencapai 178,05 ribu jiwa.

Untuk garis kemiskinan di Bumi Wali pada Maret 2022 sebesar Rp421.287,00 per kapita per bulan, bertambah sebesar Rp33.111,00 per kapita per bulan atau meningkat sebesar 8,53 persen. Hasil ini meningkat bila dibandingkan kondisi Maret 2021 yang sebesar Rp388.176,00.

Sedangkan secara umum, pada 2011-2022, tingkat angka kemiskinan 2022 di Kabupaten Tuban mengalami penurunan. Mulai dari sisi jumlah maupun persentase, perkecualian pada 2015, 2016, 2020, dan 2021. (Said/Jun).

Inilah video liputan khusus kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Tuban yang disambut desak-desakan warga yang ingin mendapatkan sembako gratis hingga membuat anak-anak yang digendong ibunya menangis histeris karena terjepit kerumunan