Masih edisi idul adha, pasti anda memiliki daging yang banyak di rumah. Aneka olahan daging sudah memenuhi meja makan anda. Daging memang memiliki protein yang tinggi Tetapi, tahukah anda jika makan daging secara berlebih dapat menimbulkan penyakit.

Efek yang yaitu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kadar lemak jenuh dan kolestrol yang berada di dalam daging dapat membentuk plat yang menyumbat pembuluh darah. Akibatnya tekanan darah meningkat dan aliran darah yang menuju ke bagian tubuh menjadi tidak lancar.

Efek yang kedua yang peling mengerikan adalah dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Mengutip dari studi terbitan Nutrion and Cancer ( 2013), jiak mengolah daging dengan cara yang tidak tepat dapat meningkatkan resiko kanker kolorektal atau kanker usus besar dan rektum. Diketahui senyawa ini dapat menyebabkan mutasi genetik, sehingga sel – sel kanker akan tumbuh dan berubah menjadi ganas.

Efek yang ketiga yaitu berat badan sulit turun. Daging memiliki jumlah kalori yang lebih banyak dibanding asupan lainnya. Oleh karena itu, jika anda sedang berusaha menurunkan berat badan, maka tidak disarankan mengonsumsi daging secara berlebih.

Efek yang keempat adalah daging dapat memicu sembelit. Memang daging memiliki kadar protein ang cukup tinggi, namun kekurangannya adalah daging ini memilikikadar serat yang cukup rendah. Artinya jika memakan daging terlalu banyak, hal itu akan memadatkan feses sehingga sulit untuk keluar. Sebab lemak jenuh mengaktifkan rem alami pada usus halus mengakibatkan gerakan feses terhambat.

Efek yang terakhir adalah menimbulkan keringat yang berlebih. Dilansir dari hellosehat, studi terbitan nutrition and metabolisme (2004) memaparkan bahwa tubuh memerlukan sekitar 20 – 30 % energi yang lebih besar untuk memecah protein daripada karbohidrat. Pembakaran energi untuk mencerna daging akan meningkatkan panas tubuh. Nah, proses inilah yang disebut tremogenesis.