, () – Harga beras di pasar tradisional di wilayah terus mengalami kenaikan. Melambungnya harga kebutuhan pokok tersebut menjadikan para ibu rumah tangga menjerit, lantaran pengeluaran belanja kian membengkak.

Hal tersebut disampaikan oleh Rinda Ika, perempuan 32 tahun tersebut menceritakan bahwa sejak tiga bulan terakhir, harga komoditi beras terus mengalami kenaikan. Bahkan di warung ataupun di toko kelontong, harga beras sudah mencapai Rp16.500 perkilogram.

“Sebelumnya saya beli beras premium itu harganya Rp14 ribu, sekarang sudah mencapai Rp16.500 perkilo,” ungkap Rinda Ika, Kamis (22/2/2024).

Ibu rumah tangga ini menerangkan, selain beras premium, harga beras dengan kualitas medium juga merangkak naik, dimana sebelumnya hanya Rp11 ribu, kini sudah tembus diangka Rp14 ribu.

“Harga beras mahal ini otomatis menjadikan pengeluaran juga meningkat. Sementara pemasukan masih tetap,” jelasnya.

Dirinya berharap agar pemerintah bisa mencarikan solusi untuk menstabilkan harga komoditi pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya di Kabupaten Tuban.

“Semoga harga beras bisa kembali normal seperti biasanya, karena memang saat ini ekonomi belum seimbang dengan pengeluaran,” harapnya.

Ditempat terpisah, Suhariati (42), pedagang beras di ini mengaku jika kenaikan komoditi pangan tidak hanya terjadi pada beras, namun juga kebutuhan dapur, seperti cabai, bawang merah serta daging ayam.

Menurutnya, kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut juga berdampak pada pendapatan. Kondisi ini disebabkan karena masyarakat juga mengurangi biaya belanja.

“Semua harga kebutuhan pokok naik hampir 50 persen, sehingga pendapatan juga menurun. Mau bagaimana lagi, ya mudah-mudahan pemerintah bisa mendapatkan langkah agar harga pangan bisa kembali stabil,” pungkasnya. (Ibn/Jun).