, () – Aksi tutup pintu gerbang pagar oleh anggota kepolisian saat awak media hendak melakukan tugas peliputan jelas sangat disayangkan. Sebab, wartawan sebagai mitra kerja Polri seyogyanya bisa saling mensupport di berbagai kegiatan.

Peristiwa serupa bukan kali pertama terjadi di jajaran Polres Tuban, Polda Jawa Timur. Bahkan beberapa waktu lalu juga sempat terjadi arogansi anggota polisi yang bahkan mengintervensi tugas peliputan yang dilakukan wartawan di Bumi Ronggolawe saat peristiwa demonstrasi warga yang terjadi di Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak.

Menanggapi aksi penutupan gerbang pagar Mapolres Tuban saat beberapa awak media hendak melakukan tugas jurnalistik tersebut, Kapolres Tuban, AKBP Suryono menjelaskan jika hal tersebut merupakan miss komunikasi antara petugas dengan awak media.

“Bukan wartawan atau teman-teman media tidak boleh masuk untuk melakukan peliputan, hanya saja penutupan pagar itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap AKBP Suryono kepada Ronggo.id, Kamis (27/7/2023).

Mantan Kapolres Madiun ini menuturkan, bahwa sejak pagi hingga sore hari akan ada aksi solidaritas dari salah satu perguruan silat yang akan datang ke Mapolres Tuban dengan jumlah massa yang besar.

“Rencananya tadi akan ada aksi demo dari sejumlah perguruan silat ke Mapolres Tuban, sehingga dilakukan penutupan sebagai antisipasi. Apalagi dari pagi saya berada di Surabaya. Mungkin hanya miss komunikasi,” terangnya.

Perwira kelahiran Kabupaten Bojonegoro ini menjelaskan bahwa, informasi dan berita tentang oknum perguruan silat sendiri sangat sensitif, sehingga sebagai aparat keamanan juga harus berhati-hati dalam mengambil langkah, khususnya mengantisipasi terhadap isu atau berita-berita yang bisa menjadi pemicu terjadinya gesekan.

“Oknum perguruan silat ini sangat sensitif, jika ada berita-berita yang kurang tepat bisa menjadi pemicu. Saya minta maaf atas kejadian ini tadi. Terpenting, hubungan wartawan dan Polri harus tetap baik,” tegasnya.

Diinformasikan sebelumnya, gerbang pagar Mapolres Tuban tiba-tiba ditutup oleh puluhan anggota polisi saat awak media hendak melakukan tugas peliputan pengamanan anggota perguruan silat saat akan melakukan aksi solidaritas dan dukungan untuk mengusut kasus dugaan kekerasan yang terjadi di wilayah Kecamatan Soko beberapa waktu lalu.

Kendati telah mengaku sebagai awak media yang akan melaksanakan tugas peliputan dengan mengeluarkan kartu pers atau ID Card, namun jumlah petugas keamanan justru semakin banyak dan memblokade gerbang pintu utama Mapolres setempat.

“Tadi mau melakukan tugas peliputan di Polres, karena informasinya ada pengamanan anggota perguruan silat yang diamankan. Tapi tiba-tiba pagarnya ditutup oleh anggota polisi dan kami tidak diperbolehkan masuk,” ungkap Diah Ayu, wartawan Beritajatim.com, Kamis (27/7/2023).

Meskipun tidak diberi akses masuk oleh petugas, namun sejumlah awak media tetap menunggu untuk mendapatkan konfirmasi atas peristiwa pengamanan anggota perguruan silat yang membawa senjata tajam.

“Kita masih berada didepan dan menunggu Kapolres untuk mendapatkan konfirmasi atas kejadian ini, sehingga informasi yang kami sampaikan nanti bisa akurat dan cover both side,” terangnya.

Pantauan di lokasi, terdapat sejumlah awak media yang hendak melakukan peliputan, diantaranya wartawan JTV, Tugujatim.com, Tubannews.id, Duta.co, SCTV, serta Beritajatim.com dan beberapa jurnalis media lain. (Said/Jun).