TUBAN, () – Ada yand unik dengan Fenomena Equinox yang terjadi Senin (23/9) kemarin di Kabupaten Tuban. Pasalnya dengan adanya fenomena tersebut, beberapa wilayah di Kabupaten Tuban justru di selimuti mendung dan diguyur hujan di beberapa wilayahnya.

Fenomena Equinox sendiri merupakan fenomena astronomi dimana matahari menyorot bumi lebih maksimal dibanding biasanya dikarenakan posisi matahari memiliki jarak yang lebih dekat dengan bumi. Fenomena tersebut biasanya menyebabkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrim.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tuban, Zem Irianto Padama menjelaskan, fenomena tersebut biasanya terjadi dua kali setiap satu tahun tepatnya pada tanggal 21 Maret dan 23 September. Ia menjelaskan fenomena tersebut tidak berdampak pada musim di Indonesia.

“Berdasarkan data pengamatan kami di Stasiun Meteorologi Tuban dalam minggu ini, suhu maksimum yg terjadi di wilayah Tuban masih tergolong normal yakni berkisar antara 32 – 33° Celcius,” pungkas Kepala BMKG kelas III Tuban saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (25/9/2024).

Zem mengatakan mendung dan hujan yang terjadi di beberapa hari lalu merupakan efek dari perubahan iklim yang akan terjadi. Ia mengatakan, hal tersebut bukan dampak dari fenomena equinox yang terjadi Senin (23/9) kemarin.

“Iya betul. Saat ini sedang berada pada masa peralihan musim, jadi wajar saja jika cuaca akhir2 ini akan lebih dominan berawan dan terjadi hujan,” ucapnya.

Pria kelahiran Papua ini menambahkan, hal ini harus diwaspadai oleh masyarakat Kabupaten Tuban. Pasalnya, potensi cuaca buruk seperti hujan lebat disertai petir maupun angin kencang, puting beliung, hujan es, dan lain-lain, mungkin terjadi saat masa peralihan musim hingga kurang lebih 2 minggu ke depan.

“Himbauannya kepada masyarakat diharapkan untuk menjaga kesehatannya di saat masa peralihan musim, mulai mempersiapkan kebersihan lingkungan agar tidak menghambat jalannya air sungai atau got, sedia selalu payung, mantel maupun jas hujan kemana pun pergi untuk berjaga-jaga kalau terjadi hujan serta pantau terus informasi cuaca atau peringatan dini cuaca yg dikeluarkan dari BMKG,” pungkasnya.

Apa Itu Fenomena Equinox?
Mengutip dari BMKG, equinox adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika posisi matahari berada tepat di garis khatulistiwa atau ekuator. Ketika fenomena equinox berlangsung, jarak antara matahari dengan bumi adalah jarak yang terdekat.

Ketika matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa itu artinya matahari muncul tepat di atas khatulistiwa, bukan di utara atau di selatan garis khatulistiwa. Pada hari itu, matahari tampak terbit ‘tepat dari arah timur’ dan terbenam ‘tepat ke arah barat’.

Secara periodik, fenomena equinox terjadi dua kali dalam satu tahun, yakni pada bulan Maret (vernal equinox) dan September (autumnal equinox). Untuk rentang waktunya, biasa berlangsung pada tanggal 20 hingga 23 di bulan Maret dan September.

Fenomena Equinox 2024
Fenomena equinox terjadi dua kali dalam setahun di tahun 2024. Menurut laporan BRIN, fenomena equinox yang pertama sudah terjadi pada 20 Maret 2024 lalu. Kemudian fenomena equinox yang kedua diprediksi terjadi pada 22 September 2024.

“Lalu pada 20 Maret, terdapat fenomena Ekuinoks Maret di mana Matahari akan bersinar tepat di garis khatulistiwa dan jumlah siang dan malam hampir sama di seluruh dunia,” demikian keterangan dari BRIN, seperti dilansir situs resminya.

Dampak Fenomena Equinox
Equinox merupakan fenomena astronomi yang alamiah dan tidak berbahaya. Menurut BMKG, equinox bukan merupakan fenomena seperti Heat Wave atau gelombang panas yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara signifikan dan bertahan lama.

Konsekuensi adanya equinox, wilayah tropis sekitar ekuator atau khatulistiwa akan mendapatkan penyinaran matahari maksimum, namun hal ini tidak berpengaruh terhadap cuaca. Fenomena ini juga tak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrem.

Dengan demikian, masyarakat tak perlu mengkhawatirkan dampak dari fenomena equinox yang tidak berbahaya. Masyarakat juga tak perlu panik tentang kenaikan suhu yang drastis akibat equinox, sebab ini tidak berdampak pada kesehatan. (Hus/Jun).