TUBAN – Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban kembali meluruk Kantor . Aksi ini dilakukan kembali setelah pada Kamis (16/6) lalu, aksi mereka tidak ditemui oleh Bupati Aditya Halindra Faridzky. 

Dalam aksi kali ini yang sama, yakni Evaluasi Satu Tahun Kinerja , mahasiswa dai juga membawa karangan bunga bertuliskan Turut Berdukacita atas Hilangnya Bupati dan sekaligus keranda jenazah lengkap dengan batu nisan yang ditulis RIP Bupati Tuban. 

Kedatangan para demonstran sekitar pukul 11.30 Wib tersebut dijaga ketat oleh petugas dari , Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan Damkar, serta anggota Kodim 0811 Tuban. Kemudian para mahasiswa langsung membacakan tahlil yang ditujukan kepada Bupati Tuban di depan Kantor Tuban. 

Diketahui dalam aksi sebelumnya, para aksi mahasiswa dari PC PMII Tuban membawa 8 tuntutan. :

  1. Berikan izin sesuai ketentuan Peraturan Bupati mengenai berdirinya Indomaret dan Alfamart yang melanggar ketentuan.
  2. Kembalikan jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang di Demosi ke jabatan sebelumnya atau yang setara sesuai dengan surat rekomendasi dari KASN.
  3. Segera lakukan pemetaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan kerja yang ada dalam industrialisasi di Kabupaten Tuban. 
  4. Perhitungan Skor Keagamaan pada PPDB 2022-2023.
  5. Manfaatkan anggaran pendidikan sebagai bentuk pembangunan SDM, bukan hanya persoalan rehab dan pembangunan gedung. 
  6. Patuhi segala prosedur undang Kementrian Dalam Negri RI sekaligus penerapannya.
  7. Sesuai tagline ‘Mbangun Deso Notho Kutho” segera realisasikan dan pemerataan pembangunan jalan.
  8. Berikan fasilitas kesehatan lansia baik fasilitas berobat maupun kemudahan dalam administrasi kesehatan.

Dalam orasinya, para peserta aksi meminta kehadiran Bupati Tuban untuk mempertanggungjawabkan janji-janjinya kepada masyarakat yang dilontarkan saat mencari suara pada pemilu lalu. 

“Satu tahun kepemimpinan Bupati Tuban, banyak janji yang diberikan kepada rakyat, tapi nyatanya tidak ada bukti maupun realisasi,” ujar Wafa Amrillah dalam orasinya, Senin (20/6/2022). 

Slogan “Mbangun Deso Notho Kutho“, lanjutnya, belum ada kejelasan hingga saat ini. Maka, para demonstran meminta kehadiran Bupati di tengah-tengah mahasiswa untuk menyampaikan progres apa yang telah dijalankan selama satu tahun kinerja Pimpinan tertinggi Daerah Kabupaten Tuban tersebut. 

“Banyak hal yang telah kami catat tentang kinerja Bupati Tuban. Maka itu, kami meminta Bupati Tuban Untuk menyampaikan kinerja-kinerja satu tahun kepimpinannya sebagai tanggung jawabnya kepada masyarakat. Agar keadilan dan kesejahteraan masyarakat bisa terjaga,” tutupnya. 

Hingga saat ini, Bupati Tuban belum terlihat dihadapan para aksi massa. Kendati begitu, informasi yang dihimpun , Bupati Aditya Halindra Faridzky juga menggelar acara di Pendopo Kridho Manunggal yang bertajuk Anniversary setahun kepemimpinan Bupati Tuban. (Ibn/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: