TUBAN, (Ronggo.id) – Para petani di Tuban harus kembali mengubur dalam-dalam mimpinya dalam hal mendapatkan hasil panen yang bagus. Pasalnya, usai sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, kini tanaman jagung mereka digerogoti oleh hama bengkelo atau ulat tanah yang menyerang langsung pada akar tanaman.
Koloni hama bengkelo yang menyerang pada akar tanaman jagung petani tersebut menyebabkan tanaman menjadi layu dan mengering. Akibatnya, tanaman jagung yang telah ditanam lebih dari 2 bulan terancam gagal panen.
Seperti yang dialami oleh Rustami (57), petani di Desa Kasiman, Kecamatan Kerek. Ia mengeluhkan jika hama bengkelo ini menyerang akar tanaman jagung miliknya. Akibatnya, tanaman yang sudah berusia sekitar 70 hari menjadi layu dan batangnya mengering karena kurangnya asupan nutrisi.
“Ini akar jagung sudah habis dimakan bengkelo. Kalau sudah begini, tanaman pasti mati,” ujar Rustami saat ditemui diladangnya, Kamis (15/12/2022).
Serangan hama yang hidup di bawah permukaan tanah ini sudah terdeteksi sejak empat tahun terakhir. Namun, pada musim tanam di kali ini bisa dibilang yang terparah dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Entah karena cuaca atau faktor lain, sehingga hama bengkelo bisa sebanyak ini. Bahkan, satu batang tanaman terdapat lebih dari sepuluh bengkelo,” terangnya.
Berbagai cara dan upaya telah dilakukan oleh Rustami untuk dapat menanggulangi hama bengkelo tersebut, termasuk dengan melakukan penyemprotan pembasmi hama, akan tetapi hal ini tak cukup mampu menghilangkan ulat tanah itu di lahan seluas setengah hektar miliknya.
“Bukan hanya punya saya saja yang mati karena dimakan bengkelo, tapi hama itu juga menyerang pertanian milik tetangga dan petani lainnya,” bebernya..
Agar bisa meminimalisir kerusakan dan kerugian hasil panen akibat serangan ulat tanah tersebut, dirinya terpaksa memburu bengkelo secara manual dengan menggali tanah dibawah akar tanaman jagung yang telah layu menggunakan tangan kosong.
“Mungkin dengan diburu begini bisa sedikit mengurangi hama bengkelo dan meminimalisir kerusakan tanaman,” ucapnya.
Pihaknya juga berharap peran pihak terkait untuk turut mencarikan solusi agar serangan hama bengkelo sedikit teratasi. Minimal petani tidak merugi akibat hama tersebut.
“Kita sudah susah akibat pupuk yang sulit, ditambah lagi hama bengkelo. Semoga saja hasil panen besok tidak rugi banyak dan harga jagung bisa stabil,” tutupnya. (Ags/Jun).