, (Ronggo.id) – Keterlambatan pendistribusian pupuk subsidi di wilayah , Kabupaten Tuban diduga gegara foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) miik petani penerima belum lengkap.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban, Eko Julianto setelah pihaknya bersama Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Tuban, Agus Wijaya melakukan klarifikasi langsung kepada pihak distributor pada 14 Juni 2023 lalu.

Menurut Eko Julianto, berdasarkan hasil klarifikasi, bahwa penyebab penyaluran pupuk tersendat karena dokumen administrasi berupa foto copy KTP petani penerima masih belum dipenuhi oleh kios.

“Jadi rata-rata disana (Grabagan) masalah administrasinya dari kios ke distributor belum terpenuhi. Sehingga pupuk belum bisa didropping,” terang Eko Julianto, Senin (19/6/2023).

Mantan Kepala Dinas Sosial P3A dan PMD Tuban itu mengemukakan, upaya klarifikasi tersebut menindaklanjuti arahan , Aditya Halindra Faridzky menyusul adanya informasi jika penyaluran pupuk subsidi tersendat.

“Jadi Kita dan Pak Kadis Kopumdag diminta mas Bupati turun langsung untuk mencari tahu problemnya apa,” bebernya.

Lebih lanjut, kata Eko Julianto, dalam kesempatan itu pihak distributor menyampaikan komitmennya untuk menyalurkan sisa alokasi yang belum terserap oleh para petani.

“Dari pantauan teman-teman Korluh, setelah pertemuan sampai dengan hari ini pendistribusian pupuk berjalan lancar,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Tuban, Agus Wijaya membenarkan bahwa telah dilakukan pemanggilan terhadap distributor.

“Nggih,” jawab Agus Wijaya singkat saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp.

Dikabarkan sebelumya, memasuki pertengahan tahun 2023 ini jatah pupuk subsidi bagi para petani di Kecamatan Grabagan masih banyak yang belum disalurkan.

Adapun total alokasi pupuk di wilayah tersebut, untuk pupuk jenis Urea kurang lebih 3.318 ton selama 1 tahun. Sedangkan alokasi pupuk jenis NPK/Phonska sekitar 1.775 ton.

“Sampai dengan bulan Juni ini seharusnya ada penyaluran 50 persen dari total alokasi sebesar itu. Tetapi kenyataannya hingga saat ini sisa alokasi yang belum tersalurkan kurang lebih 1.000 ton,” ungkap salah seorang sumber, Jumat (9/6/2023).

Meskipun tidak mengetahui pasti penyebab penyaluran pupuk tersendat. Namun sumber yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan jika kendalanya diduga di level distributor keatas bukan di kios.

Menyikapi hal itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menyampaikan bakal menerjunkan tim guna menelusuri sebab musabab penyaluran pupuk yang disubsidi pemerintah tersebut terlambat.

“Kami akan segera terjunkan tim ke bawah untuk mencari tahu penyebabnya apa. Setelah laporannya masuk nanti dievaluasi semua,” ujarnya, Selasa (13/6/2023).

(Ibn/Jun).