, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan (P3A) Serta Pemberdayaan Masyarakat dan (PMD) Kabupaten Tuban mengadakan acara Ngobrol Pintar (Ngopi), bertempat di GOR Ranggajaya Anoraga Tuban, Selasa (8/10/2024) malam.

Selain bisa menikmati secangkir kopi gratis, para pengunjung yang hadir juga dimanjakan dengan penampilan live musik.

Acara talk show yang dikemas secara santai itu mengangkat tema Cegah , dengan menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya.

, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Kefarmasian dan Alat Kesehatan serta Tenaga Kesehatan pada Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kabupaten Tuban, Rukmini.

Narasumber kedua, Tenaga Pelaksana Gizi sekaligus Ketua DPC Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Nasional Kabupaten Tuban, Suswati. 

Dalam kesempatan itu, dikupas tuntas mengenai penyebab dan cara pencegahan stunting. Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten () Tuban dinilai berhasil menurunkan angka prevalensi stunting.

Berdasarkan hsil Survey Kesehatan (SKI), angka prevalensi stunting di Kabupaten Tuban tahun 2022 sebesar 24,9 persen, kemudian tahun 2023 turun menjadi 17,8 persen.

Sementara itu, Kepala Dinsos P3A PMD Kabupaten Tuban melalui Kepala Bidang  Perlindungan Jaminan Sosial, Penanganan Bencana, dan Kepahlawanan, Mahendra Yanu Putra Perdana menjelaskan, program Ngobrol Pintar ini dicetuskan untuk membantu mensosialisasikan program-program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban.

“Sebenarnya program itu sangat banyak, yang memang perlu diketahui dan dirasakan oleh masyarakat,” terangnya.

Dikatakan Mahendra, program yang diinisiasi oleh Dinsos Tuban ini sudah berjalan dua pekan. Tiap minggunya tema yang diangkat berbeda-beda, mulai seputar , sosial, kesehatan, pertanian, perekonomian, perdagangan, dan lain-lain. 

Dipilihnya tema Cegah Stunting ini, menurut Mahendra, karena masalah stunting bukan hanya menjadi perhatian pemerintah daerah, melainkan isu nasional yang perlu ditangani bersama, termasuk oleh generasi muda yang memiliki peran penting dalam memutus mata rantai stunting.

“Generasi muda ini agen perubahan, mereka dapat menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pencegahan stunting, sehingga angka stunting di Tuban bisa terus turun,” tuturnya.

Mahendra menegaskan, Ngopi Pintar ini sebagai wadah bagi masyarakat dan stakeholder untuk membaur jadi satu. Bukan sekedar berkumpul, masyarakat juga bisa mendapatkan informasi berkualitas, serta mengetahui lebih mendalam mengenai program-program pemerintah.

“Tidak menutup kemungkinan, nantinya instansi vertikal ikut terlibat dalam program ini. Dan bagi masyarakat yang mungkin belum punya kesempatan untuk hadir langsung, bisa memantau live streaming dan channel YouTube milik Dinsos Tuban,” ujarnya.

Melalui Ngobrol Pintar ini, Mahendra berharap, dapat meningkatkan wawasan masyarakat, baik pelajar, remaja, orang tua maupun lanjut usia, khususnya seputar program pemerintah, yang mungkin belum diketahui.

“Kami ingin menunjukan kepada masyarakat, bahwa selama ini pemerintah selalu hadir ditengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. (Ibn/Jun).