, (Ronggo.id) – Ratusan peserta turut meramaikan gerakan bersih – bersih sampah yang dimotori oleh Yayasan Wings Peduli di sepanjang Wisata , Sabtu (9/12/2023).

Kali ini, Yayasan Wings Peduli menggandeng Pemerintah Provinsi dan Pemerintah .

Selain karyawan Wings Group Indonesia, para peserta aksi bersih sampah bertajuk “Pilah Dari Sekarang” ini berasal dari unsur OPD, TNI, dan masyarakat umum.

Metode pengambilan sampah di sepanjang pantai Boom ini dilakukan dengan dua cara, pemungutan sampah melalui susur pantai. Sedangkan pengambilan sampah di tengah laut menggunakan mesin pengeruk.

Perwakilan Yayasan Wings Peduli, Oucky Hertanto menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Yayasan Wings Peduli dalam menjaga kebersihan lingkungan dari tumpukan sampah.

Menurutnya, kondisi pantai yang bersih berpotensi meningkatkan jumlah wisatawan yang akan datang berkunjung sambil melakukan aktivitas wisata bahari dengan nyaman.

“Hal ini diharapkan juga dapat meningkatkan produktivitas nelayan yang menggantungkan rezekinya di pantai ini dan mengurangi risiko kontaminasi plastik di hasil laut tangkapan mereka,” tuturnya.

Dia menjelaskan, pihaknya juga memberikan edukasi kepada para peserta agar sadar terhadap pemilahan sampah berdasarkan kategori dan melakukan penyetoran sampah ke .

“Tujuannya, menyadarkan masyarakat akan bahaya membuang sampah sembarangan serta mengajak mereka terlibat dalam upaya menjaga lingkungan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun menambahkan, gerakan bersih pantai ini untuk mendukung program Gubernur Jawa Timur  dalam rangka memenuhi target Indeks Kualitas Air laut tahun 2023 sebesar 82,7 persen.

“Sementara ini Indeks Kualitas Air masih diangka 80,8 persen. Kegiatan kali ini merupakan upaya untuk mencapai target tersebut,” imbuhnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Tuban, Bambang Irawan menyebut, setiap harinya jumlah yang terkumpul mencapai 503 ton, melampaui kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang hanya mampu menampung sekitar 80 ton.

Karenanya, saat ini pihaknya telah mengembangkan inovasi pembangunan berbasis RDF (Refuse Derived Fuel).

“Namun sampah yang dari laut ini tidak bisa masuk RDF, sebab ada kandungan klorin yang tidak bisa diterima bidding industri. Sebab RDF harus bebas dari klorin,” ujarnya.

Berdasarkan survey, ungkap Bambang, bahwa tingkat konsumsi sampah oleh masyarakat di Tuban meningkat, dari yang sebelumnya 0,4 kg, saat ini mencapai 0,45 kg.

Tak lupa, pejabat asal Kabupaten itu menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Wings Peduli dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas terselenggaranya gerakan bersih sampah di Pantai Boom Tuban.

“Semoga kedepan kegiatan serupa dapat terus berlanjut, dan menyasar tempat-tempat lain,” tutupnya.

Diketahui, dalam kesempatan itu, Yayasan Wings Peduli menyerahkan sejumlah fasilitas pengangkutan sampah untuk membantu petugas kebersihan. (Ibn/Jun).