, (Ronggo.id) – Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini mangkal di sepanjang diminta menjauh dari akses keluar masuk .

Salah seorang pedagang, Masheri (48) mengaku tidak tahu pasti mengenai alasan para PKL diminta menjauh dari Tuban Abirama. Namun, ia menduga jika ada hubungannya dengan persaingan dagang.

“Kabarnya mengganggu rest area (Tuban Abirama), mungkin karena takut saingan,” ucapnya, Jumat (26/4/2024).

Meskipun sudah berjarak 50 meter. Masheri menyatakan, para PKL masih sering didatangi petugas dan dihimbau agar kembali menjaga jarak dengan bangunan yang baru saja di soft opening beberapa waktu lalu itu.

“Permintaannya 50 meter, tapi ternyata lebih dari 100 meteran. Jadi kami sedikit kecewa,” tuturnya.

Kesal dengan kondisi ini, pedagang nasi goreng itu mendesak agar pejabat Dinas UKM dan Perdagangan () menemui para PKL untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik.

“Untuk Diskopumdag, kalau bisa monggo turun langsung ngatur yang terbaik,” ujar pedagang yang tinggal di Kelurahan Karangsari itu.

Dikonfirmasi soal penataan PKL di Jalan RE Martadinata, Kepala Satpol PP dan , Gunadi mengarahkan supaya menanyakan langsung kepada Kepala .

Sementara itu, Kepala Diskopumdag Tuban, Agus Wijaya menegaskan, bahwa jalur bagi pejalan kaki tersebut memang tidak boleh digunakan sebagai tempat berjualan.

“Itu daerah larangan mas, jualan di atas trotoar,” tegas Agus Wijaya singkat. (Ibn/Jun).