– Adanya kebijakan pemangkasan penerima bantuan pangan non tunai () di oleh Kementerian Sosial () banyak dikeluhkan warga karena di duga data keluarga penerima manfaat (KPM) dipangkas secara serampangan.

Sebagian data KPM BPNT yang dipangkas justru di alami warga yang kondisinya memprihatinkan dan masih layak menerima bantuan pangan dari pemerintah.

Kisah pilu tersebut dialami oleh Nenek Darwati (50), warga Desa Widang, , Kabupaten Tuban, yang sehari-hari berkerja serabutan.

Mengetahui bahwa dirinya dicoret dari program pengetasan kemiskinan dari program Kementerian Sosial (Kemensos) Nenek Darwati merasa binggung harus mengadu kepada siapa.

“Dicoret dari atas mas, sudah saya coba dua kali gesek Kartu Kesejahteraan Sosial(KKS) ini di agen tapi tidak ada isinya, saya juga kaget,” Kata Darwati saat ditemui .id dirumah sederhananya, Rabu, (13/01/2021).

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Darwati dan suaminya terpaksa banting tulang sebagai buruh tani dan jualan kakung keliling.

“Suami saya cari kakung di sawah Kuwu, biasanya dijual keliling ke pasar Widang. Tapi sekarang dia sakit, mau beli beras juga kami kesulitan. Jadi kita terpaksa makan seadanya,” keluhnya.

Ia juga mengatakan hasil dari jualan kakung setiap harinya tidak menentu paling banyak yang dihasil dalam sehari hanya Rp. 40.000 kadang juga kurang.

“Penghasilan kami dalam sehari paling besar Rp. 40.000 kadng juga kurang dan semenjak tidak dapat bantuan beras, kami kesulitan” terangnya.

Sebelum dihapus dari daftar KPM BPNT, Darwati mendapatkan beras satu kantong berisi 15 kilo gram, telur 1 kilo gram, tempe dan tahu.

Sementara itu Kepala Dusun (Kasun) Widang, Widodo menjelaskan, bahwa dirinya tidak tahu mengapa Nenek Darwati tidak lagi tersaftar di program BPNT.

“Kami pihak desa akan tetap mengupayakan agar Nenek Darwati mendapatkan KPM BPNT, menginggat kondisinya yang memprihatinkan,”ujar Widodo.

Ia juga menambahkan, pihak pemerintah desa telah mengajukan nama-nama warga kurang mampu kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tuban sebagai penerima pemerintah.

“Dari dusun kita ada 10 warga yang kita ajukan, nantinya pihak Dinsos bisa mengecek secara langsung di lapangan,” Pungkasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari , sebelumnya atau tahun 2020, jumlah KPM BPNT di Tuban mencapai 107.707 penerima. Dan ditahun 2021 ini, Kemensos memangkas kurang lebih 21.881 penerima. Saat ini, total penerima bantuan program sosial BPNT di Tuban tinggal 85.195 KPM. (irq/ag)