, (Ronggo.id) – Indra (37) seorang perempuan asal pemilik akun X (dulu Twitter) @DindraWinYoga curhat lantaran ayahnya yang bernama Wito (62) Ditahan polisi saat hendak mengirim pupuk kompos atau pupuk kandang yang dipesan oleh pembeli dari wilayah .

“Bang mau tny, usaha rumahan pupuk kompos/kandang kalo kirim ke luar kota apa hrs ada surat ijinnya? sy usaha bikin pupuk kandang di rumah, skala kecil diolah sendiri di kandang blakang rumah. Tadi pagi diciduk ditahan p*lisi katanya melanggar aturan krn kirim ke luar wilayah,” tulis Indra membalas Tweet akun @VeritadArdentur pada Rabu (10/1/2024).

Lewat akun X miliknya, Indra mengaku sempat berupaya untuk menelepon nomor ponsel buyer atau pembeli yang memesan pupuk kandang kepada ayahnya, namun nomor tersebut tidak lagi bisa dihubungi.

“Nmr buyer tdk bisa dihubungi, Sy cari di getcontact ternyata nmr trsbt anggota Polr*s Tuban. Skrg bpk sy ditahan dan diminta tebusan puluhan juta, sy bingung harus gmn Bang,” bebernya.

Lebih lanjut, Indra menyayangkan kejadian tersebut, mengingat usaha pupuk kandang yang digeluti ayahnya, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.

“Padahal jual pupuk cuma 6ribu kemasan plastik 4kg. Hasilnya cuma bisa buat belanja sehari2, Wong usaha kecil. Ditahan mulai jam 9 tadi pagi. Smp malam ini belum ada titik terang. Bpk smpe kaget skarang mencret (maaf) di Polres,” keluhnya.

Usai viral dan menuai beragam komentar dari para pengguna platform X, mendadak Indra menyampaikan klarifikasi di bahwa curhatannya dua hari yang lalu itu bentuk spontanitas lantaran ia dihantui rasa panik setelah mendengar kabar ayahnya diamankan.

Dihadapan awak media Indra menceritakan, saat itu sekitar pukul 07.00 Wib ayahnya berangkat dari rumah hendak mengirim beberapa karung pupuk kompos kepada seorang pembeli di wilayah Kabupaten Tuban.

“Sore harinya bapak baru ngabari kalau dimintai keterangan anggota ,” beber Indra di Mapolres Tuban, Jumat (12/1/2023).

Dalam kesempatan itu, Indra menegaskan jika nomor telepon pembeli yang sempat disebut nomor anggota Polres Tuban itu tidak benar. Ia berdalih salah menginput nomor telepon ke aplikasi getcontact.

Selain itu, ia juga mengklarifikasi bahwa tidak ada permintaan uang tebusan oleh oknum anggota Polres Tuban seperti yang sebelumnya disampaikan di platform X .

“Jadi itu pikiran saya saja bapak nggak dipulangkan apa jangan – jangan minta tebusan. Itu salah saya menyampaikan seperti itu,” tandasnya.

Sementara, , membantah semua tuduhan yang disampaikan Indra di media sosial, baik soal maupun tentang adanya dugaan pemerasan.

“Nggak ada jebakan – jebakan seperti itu. Jadi hanya pengakuannya waktu di Twitter itu saja dia ngomong seperti itu. Padahal truk (muatan pupuk kandang) ini lewat diketahui pakai penutup dan kebetulan ada anggota,” tegasnya.

Dalam setiap penanganan perkara, Rianto memastikan bahwa anggotanya telah menjalankan tugas sesuai dengan SOP. Misalkan nanti terbukti ada tindakan pemerasan, maka tak segan diambil tindakan tegas.

“Tapi Itulah jawaban dari anggota, sesuai dengan yang disampaikan. Silahkan masyarakat yang menilai, namun faktanya memang seperti itu,” pungkasnya. (Ibn/Jun).