, ( ) – Sejumlah pengunjung wisata Goa Ngerong, , mengeluhkan mahalnya biaya parkir yang dipatok oleh oknum juru parkir wisata setempat.

Banyaknya keluhan dari para pengunjung kemudian dilupakan oleh salah seorang pengunjung melalui media sosial. Bahkan, sebuah akun Facebook dengan nama Ahmad Susanto, membagikan keluhannya di sebuah Grup Facebook Kabar Rengel Terkini yang kemudian menjadi viral.

Bahkan, pada unggahannya tersebut, membuat sejumlah nitizen beramai-ramai memberikan komentar pedas pada pengelola parkir yang mematok biaya parkir motor senilai Rp.20.000 untuk kendaraan roda dua.

Pada unggahannya di Grup Facebook tersebut, akun Ahmad Susanto mengungkapkan jika dirinya sudah lama tidak berkunjung ke wisata Goa Ngerong. Namun saat akan bertolak usai menikmati keindahan wisata goa yang khas dengan ribuan kelelawar dan ikan air tawar itu, ia kaget mengetahui biaya parkir sepeda motor yang mencapai Rp20 ribu.

“Sue ra tau nok Guo Rengel, wong Rengel dewe ditarik 20ewu sak sepeda motor. Umume sakmonu po pie lur parkir kulone Ngerong, (lama tidak pernah ke Goa Rengel, orang Rengel sendiri ditarik parkir 20 ribu satu sepeda motor. Umumya segitu kah parkir di barat wisata Ngerong,Red),” tulis akun Ahmad Susanto yang beredar Kamis, (2/5/2024).

Unggahan akun tersebut sontak dibanjiri sejumlah komentar dari pengguna Facebook lain. Seperti dikutip dari akun Ray Asalafy, yang menyatakan dalam bahasa , ‘Ngono kon rame Seng bar mlebu yo wegah balik maneh’, (gitu kok wisata ingin ramai, setelah masuk wisata malas balik lagi).

Selain pemilik akun Rey Asalafi, akun lain, Sudarko Dirjo yang juga sebagai moderator di group Facebook Kabar Rengel Terkini (Kabaret), turut memberikan komentar kepada pihak pengelola wisata. Dalam komentarnya, ia juga menyayangkan kejadian seperti ini. Pihaknya juga berpesan jika seharusnya untuk mendongkrak kunjungan wisata, harus ada pembenahan di sarana pengelolaan termasuk parkir. Jika tidak sesuai, mungkin dampaknya bisa membuat pengunjung ogah untuk kembali.

“Mestine tempat wisata amit nyuwun sewu sing gak pati rame seharuse di perbaiki sarananya pelayanan pengelola dan parkir juga termasuk. Kalau ada keluhan macam ini mungkin dampaknya pengunjung jadi wegah. Monggo ditindak lanjut pak Komandan Budi Yessi,” tulis akun Sudarko Dirjo.

Terpisah , Wardono saat di konfirmasi .id melalui aplikasi pesan singkat perihal keluhan masyarakat tersebut, jika pihaknya akan segera mengkroscek ke lokasi wisata, dimana hal tersebut menjadi keluhan masyarakat.

“Besok tak krosceknya. Habis jumatan tak meluncur ke Pemerintah ,” terang Eko Wardono.

Senada dengan Camat Rengel, Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudparpora) Kabupaten Tuban menyatakan bahwa pihaknya akan mengecek ke lokasi wisata dan menjalin komunikasi dengan pihak pengelola dan masyarakat setempat.

“Kita akan cek dulu. Mungkin nanti ada solusi yang lebih baik ke depannya. Terima kasih atas informasinya,” tutupnya singkat. (Ags/Jun).