, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika () mengungkap penyebab wilayah di sekitar terpanggang dengan cuaca yang cukup panas. Suhu tertinggi yang tercatat mencapai hingga 37,2° celcius yang melanda pada Minggu (27/10) lalu.

Kepala Stasiun Kelas III BMKG Kabupaten Tuban, menjelaskan, penyebab panasnya cuaca akhir akhir ini dipengaruhi oleh 3 aspek yakni gerak semu matahari, adanya 2 tropical cyclone yang terjadi di wilayah perairan Vietnam dan Filipina serta pengaruh perubahan iklim.

“Penyebab akhir-akhir ini cuaca terasa lebih panas dan kering, adanya gerak semu matahari sejak akhir September, adanya Ex-Tropical Cyclone Trami di perairan Vietnam dan Topical Cyclone Kong Rey di perairan Thailand, serta perubahan iklim yang akan terjadi. Untuk suhu udara tertinggi di kabupaten Tuban sendiri terjadi pada Minggu (27/10) lalu,” jelas Zem Irianto saat dihubungi melalui pesan pesan singkat, Selasa (29/10/2024).

Zem mengatakan gerak semu matahari yang terjadi sejak bulan September kemarin yang bergerak ke arah selatan equator. Hal tersebut berarti, sebagian wilayah di bagian selatan termasuk Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan penyinaran yang lebih intens karena matahari tepat berada diatasnya.

“Pengaruh dampak penyinaran matahari yg relatif lebih intens dan pada bulan Oktober ini posisi matahari sudah berada diatas wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara,” jelasnya.

Untuk Tropical Cyclone sendiri, Zem menjelaskan adanya 2 Topical Cyclone yakni Ex-Tropical Cyclone Trami yg mulai melemah di perairan Vietnam dan Tropical Cyclone Kong Rey di perairan Filipina yg menarik massa udara ke Pusat Tropical Cyclone tersebut menyebabkan tidak adanya pembentukan awan-awan hujan dan berkurangnya tutupan awan di wilayah termasuk di Kabupaten Tuban sendiri.

“Ex-Tropical Cyclone Trami yg mulai melemah di perairan Vietnam dan Tropical Cyclone Kong Rey di perairan Filiphina yang menarik massa udara ke Pusat Tropical Cyclone tersebut sehingga tidak ada pembentukan awan hujan dan berkurangnya tutupan awan di wilayah Jawa Timur termasuk di Kabupaten Tuban,”

BMKG kelas III Tuban juga menambahkan, pengaruh perubahan iklim juga berefek pada pemanasan global yg mempengaruhi suhu udara serta menimbulkan adanya efek Urban Heat Island (UHI), dimana suhu di perkotaan lebih panas daripada di pedesaan.

“Untuk prediksi pergantian musim, tetap sesuai prediksi. Untuk Wilayah kabupaten Tuban secara umum awal musim hujannya pada awal Nopember 2024 kecuali di wilayah selatan Tuban seperti , Parengan dan Soko pada akhir Oktober ini,” tegas Zem.

Dengan adanya cuacanya panas ini, Zem menghimbau kepada masyarakat untuk meminum air putih yang cukup, menghindari paparan sinar matahari secara langsung, menggunakan tabir surya, dan tidak menyalakan api tanpa dipantau serta juga diharapkan bijak dalam menggunakan air bersih.

“Himbauannya, masyarakat untuk meminum air putih yang cukup, hindari paparan sinar matahari secara langsung, menggunakan tabir surya agar kulit tidak terbakar, memantau jika sedang membakar-bakar sampah dan juga bijak dalam menggunakan air bersih,” pungkasnya. (Hus/Jun).