TUBAN – Akibat adanya aksi demonstrasi ribuan buruh hingga melakukan blokade Jalur Tuban-Semarang, tepatnya di Socorejo, Kecamatan , , menjadi keluhan tersendiri bagi para sopir kendaraan angkutan. 

Aksi buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPMI) Tuban sekitar pukul 09.30 Wib hingga 13.00 Wib ini mengakibatkan akses jalan Nasional tersebut lumpuh dan terjadi penumpukan kendaraan yang mengular hingga beberapa kilometer.

Pantauan .id di lapangan, aksi turun jalan ini digelar, lantaran sekitar 400 karyawan di PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) Tuban disinyalir tidak diperpanjang konatrak kerjanya. Sehingga hal ini dinilai tidak manusiawi dan justru memiskinkan warga sekitar ring 1 ditengah kondisi Pandemi

Terlihat seorang sopir truk turun dengan lesu dari kendaraannya untuk bertanya kepada petugas perihal apa yang terjadi hingga menimbulkan kemacetan.

Berbeda dengan Sumardi, supir truk asal Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban yang akan mengambil bahan baku bangunan (koral) ke Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terpaksa harus menghentikan laju kendaraannya, lantaran jalan yang akan dilalui terhalang aksi demonstrasi. 

“Sudah sekitar dua jam lebih saya terperangkap disini (simpang 4 ). Mau mundur tidak bisa, maju juga tidak bisa,” ungkap Sumardi kepada dengan nada lesu, Rabu (12/1/2022). 

Ia juga menilai, bahwa aksi buruh ini sangat tidak menguntungkan bagi pengendara roda 4 maupun para sopir angkutan. Tak terkecuali sopir bus lintas Provinsi. Kendati begitu, pihaknya berharap agar demo bisa segera usai, sehingga arus lalu lintas bisa kembali lancar.

“Ya kalau demo ini kepada perusahaan, kenapa harus memblokir jalan. Apalagi ini jalur nasional. Semoga apa yang diinginkan para buruh segera dipenuhi, sehingga tidak menghambat pekerjaan masyarakat yang lain,” tutupnya. 

Di lain sisi, aparat kepolisian Polres Tuban masih terus bernegosiasi dengan koordinator aksi massa dibantu Pemerintah , Zubas Arief Rachman Hakim, untuk memberikan akses jalan bagi pengguna jalan, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan dan tidak memperparah kemacetan. 

Upaya negosiasi petugas tersebut akhirnya membuahkan hasil. Sekitar pukul 13.42 Wib, massa kemudian memberikan sedikit kelonggaran, sehingga kendaraan dari arah Tuban menuju Semarang dan sebaliknya bisa berjalan secara bergantian dengan metode buka tutup.