, () – Sebagai upaya dalam menumbuhkan kemandirian warga, Kepala melakukan kunjungan kepada salah seorang siswa kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Adhyaksa Tuban, Kamis (27/4/2023).

Kajari Tuban, Iwan Catur Karyawan, didampingi Kepala Seksi Intelejen (Kasi Intel), Muis Ari Guntoro datang ke kediaman Ahmad Sholikin (24), Sendang, itu tak lain ialah untuk memberikan motivasi dan dukungan terhadap pemuda yang memiliki kemampuan melukis tersebut.

Ahmad Sholikin merupakan siswa kejar paket B yang saat ini masuk kelas VII B di tersebut diketahui memiliki keterbatasan fisik. Meski begitu, dia dapat membantu perekonomian keluarga melalui karya lukisan.

Dalam keterangannya, Kajari Tuban, Iwan Catur Karyawan menyampaikan bahwa, Ahmad Sholikin tercatat sebagai warga belajar atau siswa kelas VII B pendidikan kesetaraan di PKBM Adhyaksa Tuban atau kejar paket B. Dimana lembaga pendidikan binaan Kejaksaan Negeri Tuban yang digratiskan kepada seluruh warga belajarnya.

“Tujuan kami kesini ialah untuk memberikan support dan motivasi kepada Ahmad Sholikin agar tetap semangat dan terus berkarya,” ujar Iwan Catur Karyawan.

Meski memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas, Ahmad Sholikin punya kemampuan yang tinggi untuk terus mengembangkan potensi dirinya.

Dalam kesempatan ini juga dibahas awal rencana program meningkatkan sarana kepadanya. Yakni melalui PKBM Adhyaksa Tuban direncanakan akan membuatkan usaha galeri lukisan dan potong rambut tidak jauh dari rumahnya.

“Nanti akan dikoordinasikan melalui PKBM Adhyaksa Tuban bersama pejabat Kejari. Harapannya dapat menjadi gerai pameran hasil karya sekaligus menjadi usaha penjualan lukisan dan bertambah pendapatan dari potong rambut. Karena keduanya menjadi keahlian Solikin,” katanya.

Di tempat yang sama, Ahmad Sholikin didampingi orang tuanya mengaku senang dan berterima kasih atas kunjungan, sanjungan dan bantuan dari Kejaksaan Negeri Tuban kepada diri dan keluarganya.

“Semoga bapak-bapak dari Kejaksaan ini selalu diberi kesehatan dan semakin sukses. Saya dan keluarga juga sangat berterima kasih atas segala bantuannya baik di sekolah maupun lainnya. Dukungan mereka sangat bermanfaat dan menambah semangat bagi saya dan keluarga,” pungkasnya.

Sebatas diinformasikan, Ahmad Sholikin telah memiliki bakat dalam melukis sejak 2016 silam. Ia kemudian mulai menekuni dunia lukis pada 2019 sekarang. Saat ini, pria yang memiliki keterbatasan tersebut mampu menyelesaikan satu lukisan dengan waktu hanya 1 sampai 2 hari tergantung tingkat kerumitan.

Hanya bermodalkan pensil, kemampuan dan skill yang dimilikinya, ia mampu menjual lukisannya dengan harga Rp450 ribu atau sesuai permintaan pembeli. Selain itu, dirinya juga mempromosikan lukisannya melalui media sosial baik Facebook maupun . (Ibn/Jun).